Sebagai perusahaan pembiayaan yang berbasis digital, perusahaan ingin memastikan keseluruhan proses bisnis dapat mendukung konsep keberlanjutan
Jakarta (ANTARA) - PT Akulaku Finance Indonesia bisa menghemat penggunaan kertas yang mencapai 14,7 juta ton atau senilai Rp7,2 miliar di sepanjang 2020 karena perseroan telah menerapkan digitalisasi pembiayaan.

Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengatakan digitalisasi pembiayaan merupakan bagian integral dari upaya perusahaan dalam menjalankan prinsip keberlanjutan, melek teknologi, dan mewujudkan inklusi keuangan.

"Sebagai perusahaan pembiayaan yang berbasis digital, perusahaan ingin memastikan keseluruhan proses bisnis dapat mendukung konsep keberlanjutan yang mengedepankan aspek Planet, People, Profit atau 3P. Salah satu manfaat nyata dari pengadaptasian konsep 3P ini dalam sistem operasional perusahaan adalah dengan berkurangnya penggunaan kertas secara signifikan atau paperless, dan secara otomatis juga menjadi lebih efisien bagi konsumen dan perusahaan," ujar Efrinal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam usahanya untuk memberikan terobosan di industri melalui digitalisasi pembiayaan, lanjut Efrinal, perseroan turut serta berkontribusi positif menjaga lingkungan hidup dengan cara menekan penggunaan lembaran kertas di dalam rantai proses pembiayaan yang dilakukan.

Ia menggambarkan bahwa setiap akuisisi satu nasabah Akulaku Finance setara dengan peniadaan penggunaan 24 lembar dokumen kertas.

Keberhasilan pengurangan penggunaan kertas tersebut merupakan salah satu inisiatif perusahaan di dalam mewujudkan prinsip keberlanjutan dalam konteks go green financing.

Dokumen kertas adalah hal yang tak terpisahkan dari operasional dan bisnis proses industri pembiayaan, karena setiap transaksi pembiayaan akan memerlukan berlembar-lembar dokumen.

"Namun berkat adanya pengadopsian teknologi, Akulaku Finance telah melakukan reengineering business process dan bertransformasi dengan merubah proses transaksi yang biasanya menggunakan dokumen kertas menjadi secara digital," ujar Efrinal.

Ia menambahkan berbagai lembaran dokumen seperti formulir aplikasi pembiayaan, pesanan pembelian, berita acara serah terima barang (BAST), invoice, kontrak perjanjian pembiayaan, dokumen fidusia, surat kuasa, dokumen pendukung konsumen, slip bukti transaksi pembayaran, hingga lembar tanda pembayaran angsuran, terkonversi secara digital di dalam platform dan database digital Akulaku.

Baca juga: Akulaku Finance tingkatkan kolaborasi dengan Bank Jago
Baca juga: Anggota DPR imbau Himbara lebih proaktif kepada UMKM terkait KUR
Baca juga: Bank Mandiri berkomitmen dengan Grab permudah layanan keuangan digital

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021