Garut (ANTARA) - Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut mengidentifikasi seluruh nelayan yang menjadi korban kapal terbalik saat perjalanan mencari ikan di perairan Pantai Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kapal ini diketahui berangkat dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, jumlah ABK (anak buah kapal) yang ada di kapal sembilan orang," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut Iptu Adnan Muttaqin di Garut, Selasa.

Ia menuturkan jajarannya bersama nelayan dan petugas lainnya sudah mengevakuasi Kapal MV Jaya Berkat yang terbalik menuju tepian pantai, berikut mengevakuasi enam ABK, dan melakukan pencarian terhadap tiga orang yang saat ini masih hilang.

Teridentifikasi seluruh ABK yang selamat yakni Riyanto (38), Soleh (47), Tarno (30), Darimana (33), Irpan (31) dan nakhoda Sarki (52), sedangkan ABK yang masih hilang yakni Kasbari (39), Agus (31), dan Kudawan (23) mereka semua warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Baca juga: Kapal terbalik sebabkan tiga nelayan hilang di laut Garut

"Seluruh korban, baik yang selamat atau hilang diketahui merupakan warga Tegal, Jawa Tengah, saat ini, kami bersama tim gabungan sedang melakukan pencarian kepada korban yang masih hilang," katanya.

Ia menyampaikan hasil pemeriksaan sementara kapal nelayan jenis diesel 26 GT tersebut berangkat dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Senin (28/6) dengan tujuan mencari ikan di perairan Cilacap, Jawa Tengah.

Namun saat di wilayah perairan Kabupaten Garut, Selasa pagi kapal tersebut diterjang gelombang laut hingga akhirnya terbalik, kemudian para ABK yang saat itu sedang tidur terpental ke lautan, enam orang berhasil selamat menuju pantai, sedangkan tiga orang lagi hilang.

"Tiba-tiba kapal tersapu gelombang tinggi sehingga membuat kapal terbalik dan para ABK terpental ke luar kapal," katanya.

Baca juga: ASDP: KMP Bili terbalik di Dermaga Perigi saat proses bongkar muatan

Baca juga: SAR evakuasi 6 nelayan, korban kapal terbalik di perairan Lombok Barat

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021