Khusus ruas Jalan Slamet Riyadi Solo akan ditutup selama tiga hari penuh
Solo (ANTARA) - Polres Kota Surakarta telah memperpanjang penutupan ruas Jalan Slamet Riyadi selama penyekatan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Solo, Jawa Tengah hingga 20 Juli mendatang.

Pada ruas Jalan Slamet Riyadi Solo yang awalnya hanya ditutup mulai Jumat (9/7) hingga Minggu (11/7) ini, tetapi diperpanjang hingga tanggal 20 Juli mendatang untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat, kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Surakarta Kompol Adhytiawarman Gautama Putra, di Solo, Minggu.

"Jadi Jalan Slamet Riyadi ini akan ditutup mengikuti lima titik ruas jalan lainnya, guna mengurangi mobilitas masyarakat untuk menekan laju penyebaran angka COVID-19 di Solo," kata Kasatlantas.

Kasatlantas mengatakan pada pelaksanaan penutupan ruas jalan mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Intinya selama 24 jam ditutup total serta berdasarkan analisa dan evaluasi (anev) hukum memang pola pergerakan masyarakat sudah mulai menurun mobilitasnya.

Pada masa PPKM Darurat dengan menutup ruas jalan tersebut, kata Kasatlantas, memang sedikit banyak berdampak mulai menurun warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan yang sembuh juga semakin meningkat.

"Berdasarkan data melalui Google Mobility Report, mobilitas kendaraan bermotor di jalan Solo selama PPKM Darurat sudah menurun hingga hampir 30 persen. Hal ini, tentunya berdampak pada menurunkan laju penambahan COVID-19 di Solo," katanya pula.

Menurut Kompol Adhytiawarman dalam penutupan ruas jalan pada enam titik di Solo tersebut, sedikit mempengaruhi angka kesembuhan semakin meningkat dan angka terkonfirmasi positif semakin menurun. Karena itu, dilakukan perpanjangan khususnya untuk ruas Jalan Slamet Riyadi, yakni mulai Perempatan Gendengan hingga Bundaran Gladag Solo hingga tanggal 20 Juli untuk mengurangi mobilitas.

Contohnya, di Solo, kata dia, dari hasil rapat evaluasi sebelumnya disampaikan angka kesembuhan warga dari COVID-19 dampak PPKM ini, mencapai 324 kasus atau meningkat dibanding sebelumnya rata-rata hanya sekitar 100 kasus per hari. "Jadi angka sembuh naik dan angka pertambahan terkonfirmasi positif juga mulai menurun," katanya lagi.

Kendati demikian, pihaknya berharap masyarakat yang tidak perlu sekali lebih baik istirahat saja di rumah, kecuali sektor kritikal dan esensial. Sesuai aturan pemerintah untuk sektor esensial diminta kantor tetap buka, tetapi yang masuk kerja dibatasi hingga 25 persen saja.

"Kami mengimbau masyarakat tetap disiplin, karena kami masih menemukan satu dua kendaraan yang nekat menerobos ruas jalan yang ditutup itu. Mereka yang melakukan kerumunan di Jalan Slamet Riyadi, petugas terpaksa harus membubarkannya," katanya pula.

Sebelumnya, Polres Kota Surakarta menutup enam jalan protokol di Solo, Jawa Tengah untuk mengurangi mobilitas masyarakat terkait dengan kegiatan penyekatan pada masa PPKM Darurat.

Menurut Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Adhytiawarman Gautama Putra selain Jalan Slamet Riyadi yang ditutup, juga ruas Jalan Urip Sumoharjo dari Simpang Empat Panggung hingga utara Pasar Gede Solo, ruas Jalan Gatot Subroto mulai dari Simpang Empat Sraten hingga Simpang Empat Ngarsopuro, ruas Jalan Yos Sudarso mulai dari Simpang Empat Gemblegan hingga Simpang Empat Nonongan, ruas Jalan Piere Tendean mulai dari utara Jembatan Keris Tirtonadi hingga Simpang Tujuh Palang Joglo, dan ruas Jalan Doktor Rajiman mulai depan Pasar Klewer hingga Perempatan Pasar Singosaren Solo.

Namun, kata Kasatlantas, khusus ruas Jalan Slamet Riyadi Solo akan ditutup selama tiga hari penuh, yakni mulai Jumat (9/7) hingga Minggu (11/7) pada PPKM Darurat.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau pos penyekatan PPKM Darurat di Solo
Baca juga: Paguyuban pedagang pasar Solo berharap stimulus selama PPKM darurat

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021