Bahkan personel TNI ini harus merayap sejauh 500 meter dengan kondisi gelap dan hujan hingga akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian kelompok teroris MIT
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan dukungan untuk Satgas Madago Raya, khususnya personel TNI dari pasukan Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti dalam memberantas teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

"Kami memberikan apresiasi kepada prajurit TNI telah berhasil melumpuhkan anggota kelompok teroris MIT yang selama ini sangat meresahkan. Dengan tim kecil, personel Koopsgabssus Tricakti mampu menyergap kelompok teroris di markasnya. Ini sebuah prestasi yang baik," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Tim yang berhasil menyusup ke lokasi markas persembunyian teroris Poso hanya mengandalkan kekuatan lima personel. Kelima personel TNI tersebut berangkat sejak Sabtu (10/7) malam dengan melewati medan sulit serta hutan deras.

Kata LaNyalla, mereka bergerak secara senyap dan penuh kerahasiaan, tim mampu menyusup kamp teroris MIT pada Minggu (11/7) dini hari. LaNyalla memuji kinerja tim Koopsgabssus Tricakti yang menaklukan sejumlah teroris meski dalam medan yang sulit.

"Bahkan personel TNI ini harus merayap sejauh 500 meter dengan kondisi gelap dan hujan hingga akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian kelompok teroris MIT," tutur LaNyalla.

Baca juga: Polisi : Tersangka teroris Babel pemasok senjata untuk MIT Poso

Baca juga: Hingga Senin, Evakuasi dua DPO MIT Poso masih kendala medan-cuaca


Senator asal Jawa Timur itu menilai langkah tim kecil Koopsgabssus Tricakti bergerak dengan cermat dan penuh kesabaran membuahkan hasil yang baik, dari lima anggota MIT, dua berhasil ditembak mati dan tiga melarikan diri.

Operasi senyap yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari satuan elite Kopassus, di Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (11/7).

Dua anggota MIT yang tewas adalah Rukli dan Ahmad Panjang. Sedangkan tiga orang sisanya melarikan diri dan diyakini terluka karena ditemukannya bekas ceceran darah di sekitar lokasi penyergapan.

"Dukungan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemberantasan kelompok teroris harus terus diberikan. Walaupun saat ini kita sedang fokus penanganan pandemik COVID-19. Urusan keamanan tetap harus dijalankan sebaik-baiknya karena ini menyangkut stabilitas negara. Kejar terus sampai dapat. Satgas Madago Raya harus mampu menumpas tuntas kelompok teroris MIT yang telah melakukan banyak perbuatan keji, termasuk membunuh warga," ucap LaNyalla berharap.

Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta pemerintah, baik pusat dan daerah, memberikan fasilitas dukungan kepada Satgas Madago Raya dalam upaya mereka memberantas kelompok teroris di Poso. LaNyalla juga meminta peran serta masyarakat membantu jajaran TNI/Polri.

"Mari sama-sama membantu petugas di lapangan yang bekerja untuk membersihkan kelompok teroris MIT sampai ke akar-akarnya. Bagi warga yang mengetahui mengenai pergerakan teroris, berikan informasi agar Satgas Madago Raya bisa bekerja cepat dalam pemberantasan terorisme," ujar LaNyalla.

Operasi senyap ini berhasil dilakukan setelah Koopsgabssus Tricakti di bawah komando Mayjen TNI Richard TH Tampubolon melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok yang tergabung dalam jaringan MIT. Bersama dengan pasukan dari Polri, TNI terus mengejar sisa-sia teroris di Poso dan sekitarnya.

Baca juga: TNI tembak mati dua teroris kelompok MIT Poso

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021