Artinya ada perbaikan, ada dampak dari kebijakan, bahwa secara rata-rata pengeluaran kelompok miskin semakin dekat dengan garis kemiskinan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index) pada Maret 2021 turun 1,71 persen dari sebelumnya 1,75 persen pada September 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono menerangkan penurunan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin lebih besar dibanding periode sebelumnya, atau semakin mendekati garis kemiskinan.

“Artinya ada perbaikan, ada dampak dari kebijakan, bahwa secara rata-rata pengeluaran kelompok miskin semakin dekat dengan garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.,” kata Margo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Indeks Kedalaman Kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Menurut Margo, selain indeks kedalaman kemiskinan, menurutnya, indeks keparahan kemiskinan juga mesti dilihat untuk mengentaskan kemiskinan.

Indeks keparahan kemiskinan menunjukkan variasi pengeluaran antar rumah tangga penduduk miskin. Semakin tinggi nilainya, pengeluaran penduduk miskin juga semakin bervariasi.

“Kalau variasi pengeluaran antar rumah tangga makin lebar, menunjukkan program pengentasan kemiskinan tidak seragam. Ini juga jadi informasi bagus supaya kebijakan penurunan angka kemiskinan semakin tepat,” kata Margo.

Indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2021 turun menjadi 0,42 dari 0,47 pada September 2020.

Apabila dibandingkan berdasarkan daerah, nilai indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan.

Pada Maret 2021, indeks kedalaman kemiskinan di pedesaan mencapai 2,27 sedangkan di perkotaan sebesar 1,29. Sementara itu, nilai indeks keparahan kemiskinan di pedesaan mencapai 0,57 sedangkan di kota sebesar 0,31.

“Kalau variasi pengeluaran antar penduduk miskin tinggi, berarti program pemberian bantuannya nggak sama,” imbuh Margo.

Sebelumnya, BPS mencatat prosentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen atau turun 0,05 persen dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,19 persen.
Baca juga: BPS catat jumlah penduduk miskin capai 27,54 juta orang Maret 2021
Baca juga: Menko PMK: Pendekatan kualitatif lebih efektif atasi kemiskinan

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti/Royke Sinaga
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021