Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan bahwa penularan virus corona varian Delta telah terdeteksi di wilayah Bengkulu dan meminta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi menggiatkan upaya untuk mencegah persebaran virus tersebut.

"Varian Delta ini akan kita awasi secara ketat. Ada tiga yang ditemukan dan ini betul-betul harus kita lokalisir," kata Rohidin di Bengkulu, Minggu.

Setelah menemukan tiga kasus penularan virus corona varian Delta, Pemerintah Provinsi Bengkulu mempertimbangkan untuk mengusulkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, khususnya di Kota Bengkulu.

Di wilayah Bengkulu, kasus penularan virus corona varian Delta dideteksi pada anak buah kapal MV Vishva Diksha asal India yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada 10 Mei 2021.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, 10 anak buah kapal MV Vishva Diksha dikonfirmasi terserang COVID-19.

Hasil pemeriksaan spesimen di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu menunjukkan tiga dari 10 anak buah kapal itu terinfeksi virus corona varian Delta.

Herwan mengatakan, ketiga anak buah kapal yang terinfeksi virus corona varian Delta belum melakukan kontak langsung dengan warga Provinsi Bengkulu.

"Jadi mereka tidak ada kontak dengan siapa-siapa dan mereka juga tidak turun dari kapal. Tapi karena sudah ditemukan maka kami akan meningkatkan penelusuran," kata Herwan.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bengkulu mencatat jumlah akumulatif warga Provinsi Bengkulu yang terinfeksi virus corona 14.001 orang dengan perincian 10.785 orang sudah sembuh, 250 orang meninggal dunia, serta 2.966 orang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Baca juga:
Wagub Bengkulu batalkan pesta pernikahan anak karena COVID-19
Polres Bengkulu jadikan vaksinasi sebagai syarat pembuatan SIM-SKCK

 

Pewarta: Carminanda
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021