Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali terus melakukan penyemprotan eco enzyme ke udara sebagai disinfektan alami dan ramah lingkungan sehingga lingkungan akan menjadi bersih di saat pandemi COVID-19.

"Kegiatan ini kami lakukan dalam upaya agar udara bersih dan sehat. Terlebih saat pandemi ini sebagai upaya untuk mempercepat supaya pandemi melandai," kata Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara di Denpasar, Selasa.

Dalam kegiatan pelepasan kendaraan penyemprotan eco enzyme tersebut juga hadir Penjabat Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Denpasar Dewa Gede Rai, Kadis DLHK Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa, serta Kadis Perhubungan Denpasar I Ketut Sriawan.

Wali Kota Jaya Negara mengatakan dari penyemprotan bersama komunitas eco enzyme dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan, khususnya di Kota Denpasar. Terlebih dalam masa pandemi saat ini dengan cairan eco enzyme yang terbuat dari fermentasi buah berfungsi sebagai disinfektan alami sehingga diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19.

Baca juga: Anggota DPD dorong komunitas eco enzyme libatkan lebih banyak ilmuwan

Baca juga: Pemkot Denpasar semprotkan eco enzyme tekan COVID-19


“Terima kasih untuk komunitas peduli lingkungan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Bali yang telah melaksanakan kegiatan penyemprotan keliling untuk membersihkan udara Kota Denpasar," kata Jaya Negara.

Sementara Udi Prayudi dari Komunitas Eco Enzyme Nusantara menyampaikan pelaksanaan penyemprotan cairan eco enzyme di Kota Denpasar telah dilaksanakan sejak 15 Juli 2021 dengan menyasar desa dan kelurahan di empat kecamatan di Kota Denpasar.

Ia mengatakan setiap harinya pelaksanaan penyemprotan eco enzyme ke udara melibatkan delapan truk dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, serta dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Denpasar.

Yudi Prayuni menjelaskan bahwa eco enzyme merupakan produk metabolit sekunder yang merupakan sabun udara. Produk ini dihasilkan oleh mikroba anerob serta mengandung senyawa radikal hidroksil (OH radikal) dan ion hirdoksil (OH-). Setelah disemprotkan ke udara senyawa ini akan bereaksi terhadap polutan sehingga menghasilkan produk akhir berupa oksigen (O2).

Oksigen inilah yang nantinya bertindak sebagai prekursor pembentukan ozon. Udi Prayudi berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat yang baik ke depannya terkhusus di masa pandemi saat ini. Selain itu bisa membantu mengurangi beban alam dengan Pengelolaan sampah berbasis sumber.

Baca juga: Kawasan wisata Legian disemprot eco-enzyme saat PPKM darurat

Baca juga: Anggota DPD: Gerakan Eco Enzyme membuat lingkungan Bali lebih baik

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021