Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menemukan 31 kasus cacing hati pada hewan kurban yang dipotong masyarakat pada sejumlah titik dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu, mengatakan tim pemeriksa hewan kurban 1442 Hijriah menemukan 31 kasus cacing hati dari total 1.938 ekor hewan kurban yang dipotong pada hari pertama yakni Selasa (20/7-2021).

"Sebanyak 31 kasus cacing hati pada daging kurban itu ditemukan merata pada enam kecamatan, dengan jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Ampenan yakni 15 kasus atau pada 15 ekor hewan kurban," katanya.

Terhadap hasil pemeriksaan daging kurban tersebut, organ tubuh yang dinyatakan kena cacing hati oleh petugas langsung dimusnahkan dengan cara dikubur.

Baca juga: Sudin KPKP Jakpus musnahkan organ hewan kurban tak layak konsumsi

Baca juga: DKP3 Kota Sukabumi temukan daging sapi tak layak konsumsi


Menurutnya, temuan kasus cacing hati pada hewan kurban terjadi setiap tahun. Cacing hati biasanya ditemukan pada sapi yang digembalakan karena memakan rumput dengan sembarangan.

"Cacing hati berasal dari makanan yang kotor dan biasanya sapi yang digembalakan memakan langsung rumput yang ditemukan. Beda dengan sapi yang diternak, biasanya makanannya, baik itu rumput atau jenis makanan lainnya dicuci dulu oleh peternak," katanya.

Untuk kasus cacing hati, katanya, tim petugas kesehatan hewan kurban tidak bisa melihat secara fisik. Karena itu, kasus cacing hati ditemukan setelah hewan disembelih dan dipotong-potong.

"Setelah hewan kurban dipotong-potong, barulah petugas mengambil sampel beberapa organ untuk dicek agar daging yang akan dibagi ke masyarakat layak konsumsi," katanya.

Lebih jauh Mutawalli menambahkan jumlah hewan kurban yang dipotong pada hari pertama Idul Adha 1442 Hijriah, sebanyak 1.938 ekor dengan rincian 916 sapi, 979 kambing dan 47 domba dengan jumlah titik pemotongan sebanyak 194 lokasi. Jumlah petugas yang diturunkan sebanyak 70 orang terdiri atas 50 orang dari Distan Kota Mataram dan 20 orang dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) NTB.

"Jumlah itu akan terus bertambah sampai hari ketiga pemotongan yakni pada Kamis (22/7-2021), begitu juga dengan kasus cacing hati masih berpotensi ditemukan," katanya.*

Baca juga: Organ kurban mengandung cacing hati dimusnahkan di Kepulauan Seribu

Baca juga: Distan: kasus cacing hati hewan kurban Mataram meningkat

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021