Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 11 daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini mengalami kekeringan hidrometeorologis dengan kategori ekstrem panjang.

"Daerah-daerah dengan kekeringan ekstrem panjang memiliki kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Rahmatulloh Adji di Kupang, Jumat.

Ke-sebelas daerah tersebut antara lain Kota Kupang dan 10 kabupaten Yakni Kabupaten Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ngada, Manggarai Timur, dan Sumba Timur.

Ia menjelaskan kondisi ancaman kekeringan meteorologis ini berdasarkan data HTH per 20 Juli 2021 yang menunjukkan beberapa wilayah di NTT mengalami HTH dengan kategori panjang (20-30 hari) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).

Baca juga: BMKG catat 13 daerah di NTT berstatus awas kekeringan meteorologis
Baca juga: Warga selatan Tasikmalaya kesulitan air karena mulai dilanda kemarau


Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa umumnya wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mili meter/dasarian dengan peluang 71-100 persen.

Rahmatulloh menjelaskan saat ini zona musim (zom) di NTT sudah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan awal musim kemarau.

Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan ini.

Daerah-daerah yang terdampak kekeringan, kata dia perlu melakukan langkah antisipasi seperti menjalankan usaha budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.

Selain itu menghemat penggunaan air bersih dan mewaspadai kebakaran hutan, lahan dan semak.

Baca juga: Sebagian Sumsel masuki musim kemarau
Baca juga: BPBD Gunung Kidul kirim air bagi warga terdampak kekeringan Juni

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021