Pontianak (ANTARA) - Seorang pemuda bernama Luqman warga Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat berhasil melihat peluang usaha di situasi pandemi COVID-19 dan penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) (PPKM) dengan beternak hamster beromzet puluhan juta rupiah per bulannnya.

"Di masa pandemi COVID-19 dan dengan diberlakukannya PPKM, omzet ternak hamster saya bisa mencapai sekitar Rp20 jutaan dalam sebulan," kata Luqman di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, di masa kondisi yang sulit seperti ini, permintaan Hamster untuk wilayah di sekitar Kalbar malah meningkat. "Jadi ada sisi positifnya juga dari dampak pandemi ini bagi usaha saya," ujarnya.

Selain, telah dikenal di lokal, usaha ternak Hamster Luqman ternyata juga dikenal hingga ke negara tetangga Sarawak, Malaysia.

"Kalau permintaan ternak Hamster saya dari Malaysia itu sekitar 1.000 ekor dalam satu bulannya, sehingga kalau untuk di masa ini, omzet masih bisa menembus angka Rp20 juta per bulannya," ungkapnya.

Dia menambahkan, hasil kerja kerasnya dalam mengembangbiakkan hewan golongan nokturnal tersebut mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan, sementara itu pangsa pasarnya saat ini juga telah menembus mancanegara, seperti Sarawak dan Brunai Darussalam.

Selain menjual ternak Hamster, Luqman juga menjual berbagai jenis perlengkapan dan pernak-pernik untuk memelihara Hamster tersebut.

"Harga jual Hamster yang saya jual cukup terjangkau sehingga yang pesan melalui daring bisa pelanggan dari Sarawak, Brunai Darussalam, India, bahkan dari Amerika Serikat," ujarnya.

Harga jual Hamster mulai dari Rp25 ribu per ekor hingga Rp100 ribuan per ekor.

Sementara itu, Lian salah seorang pembeli menyatakan, dirinya memang sudah langganan dan sudah biasa memang beli di sini juga karena harganya sangat terjangkau dan kualitas Hamsternya juga bagus-bagus.

"Saya pelihara Hamster hanya untuk menghibur diri setelah pulang kerja," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, para pelaku usaha saat ini harus pandai berinovasi dalam memasarkan produknya dampak dari pandemi COVID-19.

"Sudah saatnya juga saat ini usaha juga dilakukan melalui daring, sehingga pangsa pasarnya tidaknya lokal, tetapi juga bisa tembus internasional," katanya.

Pewarta: Andilala
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021