Paling cepat kemungkinan di akhir 2021, tetapi pasar lebih ke 2022
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral AS, The Fed, akan mulai mengurangi likuiditas atau tapering off pada awal 2022 dan mulai meningkatkan suku bunga pada awal 2023.

"Paling cepat kemungkinan di akhir 2021, tetapi pasar lebih ke 2022," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, perkiraan tersebut mempertimbangkan tren perekonomian global yang mulai meningkat secara persisten dan inflasi di Amerika yang sudah mencapai 5,4 persen, meski dalam jangka panjang Negeri Paman Sam akan terus menjaga inflasi tetap berada di level dua persen.

Baca juga: BI ungkap sektor yang siap mendukung pertumbuhan kredit pada 2021

Kendati demikian, kebijakan tapering off likuiditas Fed akan didahului oleh sinyal yang jelas, serta dilaksanakan secara terukur dan transparan.

Sejauh ini, Destry mengatakan bahwa Fed masih mempertahankan kebijakan akomodatif dengan rencana yang belum berubah pada rapat dini hari tadi.

Adapun Bank Sentral AS masih mempertahankan kebijakan suku bunga di level mendekati 0 persen, serta pembelian aset tetap senilai 120 miliar dolar AS.

Kemudian, ia menjelaskan, Fed terus menekankan bahwa tekanan inflasi bersifat sementara atau transitory, bukan karena struktural tight labor market, sehingga suku bunga akan tetap rendah.

Baca juga: BI tingkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 jadi 5,8 persen

Selain itu, diskusi pengurangan pembelian aset pada rapat Bank Sentral AS mendatang yang dikhawatirkan pasar masih bersifat kemungkinan dengan mempertimbangkan kondisi ketenagakerjaan.

Kendati demikian, seluruh kemungkinan tersebut, kata Destry, perlu diantisipasi pasar dan juga seluruh bank sentral di berbagai negara, termasuk BI.

"Tentunya apa yang terjadi di sana akan mempengaruhi stance dari kebijakan BI, sehingga kami akan mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan yang kami miliki," ujarnya.

Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen

Baca juga: BI: Suku bunga kredit perbankan terus menurun meski terbatas

Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021