New York (ANTARA) - Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh laporan laba dan proyeksi perusahaan-perusahaan AS yang menguat, sementara data menunjukkan ekonomi pulih ke tingkat pra-pandemi pada kuartal kedua.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 153,60 poin atau 0,44 persen, menjadi menetap di 35.084,53 poin. Indeks S&P 500 menambahkan 18,51 poin atau 0,42 persen, menjadi berakhir di 4.419,15 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 15,68 poin atau 0,11 persen, menjadi 14.778,26 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan keuangan masing-masing meningkat 1,08 persen dan 1,07 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan real estat tampak berada di bawah tekanan.

Ekonomi AS tumbuh solid pada kuartal kedua, menempatkan tingkat produk domestik bruto di atas puncak pra-pandemi, tetapi laju pertumbuhan PDB lebih lambat dari yang diperkirakan para ekonom.

Di antara berita laba optimis terbaru, saham Ford Motor Co melonjak 3,8 persen karena perusahaan menaikkan perkiraan laba untuk tahun ini, sementara pemilik KFC Yum Brands Inc melambung 6,3 persen setelah mengalahkan ekspektasi untuk penjualan kuartalannya.

Data ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan hari ini mungkin telah menenangkan sedikit kecemasan investor bahwa "kebijakan uang longgar" Federal Reserve mungkin akan segera hilang, kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. Investor juga melihat "beberapa laporan laba yang cukup bagus hari ini," katanya.

Saham-saham mendapat dorongan pada Rabu (28/7/2021) setelah The Fed mengatakan belum waktunya untuk mulai menarik stimulus moneter besar-besaran.

Kelompok yang sensitif secara ekonomi termasuk keuangan, material dan energi memimpin kenaikan sektor S&P pada Kamis (29/7/2021).

Di sisi negatif, saham Facebook Inc anjlok 4,0 persen karena perusahaan memperingatkan pertumbuhan pendapatan akan "melambat secara signifikan" menyusul pembaruan Apple Inc baru-baru ini ke sistem operasi iOS-nya yang akan memengaruhi kemampuan raksasa media sosial untuk menargetkan iklan.

Hasil yang berasal dari sekitar setengah dari perusahaan-perusahaan S&P 500 pada Kamis (29/7/2021) pagi, hampir 91 persen laporan telah mengalahkan perkiraan laba, dan pendapatan kuartal kedua yang diperkirakan melonjak 87,2 persen dari tahun lalu, menurut data Refinitiv.

Setelah bel penutupan, saham Amazon.com Inc turun lebih dari 5,0 persen karena perusahaan melaporkan hasil dan memperkirakan penjualan kuartal ketiga di bawah ekspektasi Wall Street.

Selama sesi reguler, Tesla Inc melonjak 4,7 persen dan merupakan dorongan terbesar untuk S&P 500, diikuti oleh Apple, yang naik setelah jatuh sehari sebelumnya.

Juga, saham Robinhood Markets Inc, aplikasi perdagangan populer yang digunakan oleh banyak investor untuk berpartisipasi dalam hiruk-pikuk perdagangan saham "meme" tahun ini, berakhir merosot 8,4 persen pada hari pertama perdagangan mereka.

Dengan meningkatnya inflasi dan kekhawatiran bahwa harga yang lebih tinggi tidak akan bersifat sementara seperti yang diharapkan, fokus pada Jumat adalah pada data Juni dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi.
Baca juga: Wall Street dibuka menguat, meski PDB AS lebih rendah dari perkiraan
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, Fed masih jauh dari kenaikan suku bunga

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021