Sesuai dengan PSAK 72, kami menargetkan laba akhir tahun ini bisa naik berkisar 20-30 persen
Jakarta (ANTARA) - Emiten properti PT Triniti Dinamik Tbk optimistis penjualan perseroan sepanjang 2021 mampu tumbuh berkisar 10-15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Direktur PT Triniti Dinamik Tbk Samuel Stepanus Huang mengatakan, optimisme tersebut mencuat seiring dengan kemampuan perseroan menyalurkan apartemen yang telah dibangun secara tepat waktu kepada konsumen.

"Selain itu, pertumbuhan itu tentu didukung oleh kabar perpanjangan insentif PPN hingga Desember 2021," ujar Samuel dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah tapak dan rumah susun (rusun) yang dibanderol berkisar Rp300 juta hingga Rp2 miliar.

Langkah pemerintah menanggung PPN itu berlaku untuk rumah yang sudah jadi (ready stock) dan penyerahannya di rentang Maret-Agustus 2021. Aturan itu tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK/010/2021 yang diterbitkan Maret 2021.

Menurut Samuel, seiring dengan pertumbuhan penjualan, pihaknya juga optimistis mampu meraih laba pada 2021.

"Sesuai dengan PSAK 72, kami menargetkan laba akhir tahun ini bisa naik berkisar 20-30 persen," kata Samuel.

Salah satu proyek emiten berkode saham TRUE itu adalah The Smith di Tangerang, Banten. Proyek tersebut terdiri atas 652 unit, yaitu 112 unit perkantoran, SOHO 100 unit dan residensial 440 unit.

Proyek tersebut dilengkapi sejumlah penunjang yang menambah kenyamanan para penghuni seperti kolam renang, fitness centre, sky lounge, gaming room, dan co-working space.

The Smith dirancang khusus oleh arsitek Polandia yang berkantor pusat di Singapura. Arsitek tersebut mengembangkan konsep yang fokus pada teknologi, desain yang minimalis, high tech, modern disertai perpaduan warna milenial yang diharapkan mampu memenuhi keperluan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup yang modern dan kekinian.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, untuk membangkitkan kembali sektor properti, perlu adanya stimulus dari pemerintah.

Sektor properti dinilai memiliki efek berganda atau multiplier effect sangat besar terhadap 174 industri turunan, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sekitar 350 UMKM.

"Kami berterimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan insentif berupa penghapusan PPN sampai Agustus. Dan rencana akan diperpanjang sampai Desember nanti. Kami harapkan aturan resminya bisa segera keluar," ujar Totok.

Baca juga: Masuk bursa, Triniti Dinamik incar pertumbuhan penjualan 30 persen

Baca juga: Tips beli properti bagi Anda yang milenial

Baca juga: BTN yakini sektor perumahan masih bisa tumbuh positif

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021