Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PT PPI sebagai BUMN perdagangan berhasil membuka pasar ke Rusia melalui perjanjian skema Imbal Dagang.

Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati menyambut baik peningkatan skema imbal dagang business-to-business atau B-to-B untuk mendorong ekspor.

“Kami selaku Badan Usaha Milik Negara turut mendukung inisiatif Kemendag melalui kerja sama skema imbal dagang Business-to-Business, tentu dengan harapan untuk meningkatkan ekspor nasional dan memulihkan ekonomi Indonesia," ujar Nina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

PT PPI melaksanakan penandatangan nota kesepahaman dengan Myriad Group Rusia melalui daring. Indonesia melalui PPI sepakati Perjanjian skema Imbal Dagang dengan Rusia yang merupakan upaya terobosan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati dengan Direktur LLC Myriad Group Lubarto Sartoyo secara virtual.

Baca juga: Dubes RI dorong penetrasi ekspor produk Indonesia ke Rusia

Indonesia dan Rusia menyepakati perjanjian skema imbal dagang atau barter bisnis ke bisnis (B2B) lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan LLC Myriad Group selaku selaku badan pelaksana. Fasilitasi ini merupakan upaya terobosan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan Marthin menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan langkah nyata implementasi kerja sama imbal dagang B2B Indonesia dengan negara mitra.

"Kami berharap upaya ini dapat turut meningkatkan ekspor nasional, meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia-Rusia, serta berkontribusi untuk mendorong perdagangan dalam rantai nilai global ke depannya,” kata Marthin.

Sementara itu Direktur Komersial & Pengembangan PT PPI, Andry Tanudjaja, optimistis kerja sama ini menjadi tonggak peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara di masa yang akan datang.

“Penandatanganan MoU ini merupakan batu loncatan sekaligus tonggak kerja sama yang lebih baik di masa mendatang antara Indonesia dan Rusia. Selain meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara, perjanjian ini dapat mendorong perdagangan dalam rantai nilai global (global value chain) dan membantu pemulihan ekonomi dunia dari pandemi Covid-19,” ujar Andry.

Baca juga: Indonesia ekspor karet untuk pabrik ban di Rusia

Beberapa produk Indonesia yang diminati Rusia untuk diimbal dagangkan antara lain batu bara, diesel, karet, kopi, arang kelapa, aluminium, alat kesehatan untuk operasi dan kesehatan untuk gigi, bahan baku kosmetik, alat pelindung diri (APD), dan aluminium.

Produk yang ditawarkan Rusia yaitu jagung, kuaci, daging, tekstil, bahan baku kertas, dan bahan kimia. Sementara itu, produk Rusia yang diminati Indonesia, antara lain besi dan baja, batu bara bitumen, produk pertahanan, mesin, pupuk, garam, aluminium, dan sereal. Sedangkan produk yang ditawarkan Indonesia, antara lain karet dan turunannya, kopi dan turunannya, teh, crude palm oil (CPO) dan turunannya, kakao dan turunannya, alas kaki, mesin, tekstil, serta produk perikanan dan makanan laut olahan.

Myriad Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, implementasi dan integrasi produksi, perdagangan, representasi dan kerja sama produk baru dalam opsi perdagangan nasional dan internasional.

PPI sendiri juga terus upaya membuka pasar Indonesia di negara-negara tujuan ekspor nontradisional sekaligus mencari solusi bersama pemulihan ekonomi yang telah terimbas pandemi Covid-19. PPI dalam kiprahnya sebagai BUMN yang bergerak di bidang trading, selalu menyesuaikan strategic direction dengan para pemegang saham, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN. PPI menjadikan pengembangan pasar ekspor ini sebagai strategic inisiatif PPI di holding pangan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021