Boyolali (ANTARA News) - Ribuan satwa jenis kera di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, diduga banyak pindah menyeberang ke lereng Gunung Merbabu, karena kehabisan makanan akibat bencana letusan Merapi.

Parto (80) warga Dusun Blumbangsari, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Kamis menjelaskan, gerombolan satwa kera lereng Merapi sering terlihat menyeberangi jalan ke arah lereng Merbabu.

Menurut Parto, gerombolan kera Merapi berwarna kecoklatan tersebut, berpindah ke lereng Merbabu diduga kehabisan makan akibat dampak debu vulkanik. Kera-kera itu kemungkinan juga karena kepanasan akibat suhu Merapi yang sering menyemburkan awan panas hingga saat ini.

"Kera-kera itu pindah ke lereng Merbabu terlihat sejak sepekan terakhir ini. Kera itu menyeberangi jalan utama jalur Selo-Magelang sudah masuk lereng Merbabu yang masih tersedia makan hewan itu," ucap Parto mengungkapkan.

Slamet Sutanto (40) seorang perangkat Desa Jrakah, Selo, menjelaskan, kera-kera itu banyak berkeliaran pinggiran sepanjang jalan Selo-Magelang. Satwa itu, juga banyak yang menyeberangi jalan ke lereng Merbabu.

Menurut Slamet, tanaman sayur dan buah-buahan di kanan kiri jalan yang masih ada sudah ludes dihabiskan kera-kera itu. Tanaman itu seluruhnya rusak, selain akibat dampak abu vulkanik, dan juga satwa kera itu.

Warga yang kembali pulang menengok rumahnya dari pengungsian, kadang dikagetkan banyaknya kera bergelantungan di atas gubuk tengah ladang dan di pohon-pohon yang terkena abu vulkanik.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTN-GM) Boyolali, Dulhadi, membenarkan banyak kera Merapi yang pindah habitat (eksodus) karena kehabisan stok makanan.

Menurut dia, hewan kera tersebut bisa juga eksodus akibat suhu di lereng Merapi masih panas, sehingga mereka secara bergerombol mencari daerah yang lebih dingin suhunya.

Kendati demikian, pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk mengatasi kera eksodus tersebut dengan cara menggiring kembali ke habitatnya.

Menurut dia, kera menyeberang ke lereng Merbabu sebetulnya tidak menjadi masalah, karena persediaan makanan di daerah itu masih banyak.

Namun, kata dia, yang menjadi masalah habitat kera Merapi dan Merbabu berbeda. Karena, setiap segerombolan kera memiliki kelompok sendiri. Jika kera Merapi menyerbu ke lereng Merbabu, dapat terjadi perkelahian antara kedua kelompok tersebut.

"Kera yang menang akan menguasai daerah itu," ujarnya mengungkapkan.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010