sudah saatnya tim Detektor turun, karena akan mudah mendeteksi masyarakat yang terpapar baik yang tidak bergejala maupun bergejala, untuk pemulihan dan percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto segera mengaktifkan kembali program tracing atau pelacakan orang terkonfirmasi positif dengan menurunkan kembali tim Detektor COVID-19 ke rumah-rumah warga yang sebelumnya sempat berpolemik, dengan melibatkan mahasiswa fakultas kesehatan serta analis.

"Kita mulai traning kembali 100 orang analis kesehatan yang akan mendampingi tim Detektor berkolaborasi dengan tim Covid Hunter. Kalau 100 (analis) sini ditambah 150 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, tentu akan efektif," papar Ramdhan di sela kunjungan di gudang Bulog Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Pria akrab disapa Danny Pomanto ini menegaskan, sudah saatnya tim Detektor turun, karena akan mudah mendeteksi masyarakat yang terpapar baik yang tidak bergejala maupun bergejala. Hal ini bertujuan untuk pemulihan dan percepatan penanganan pandemi COVID-19.

Pihaknya pun telah mengevaluasi atas masukan dan kritikan dari masyarakat maupun akademisi terkait personalisasi tim Detektor, sehingga dilaksanakan perbaikan-perbaikan Sumber Daya Manusianya.

"Sekarang justru Detektor harus turun karena kita ingin mengendalikan (penularan) dari rumah ke rumah. Kita sudah evaluasi, untuk tim Detektor kali ini yang akan turun harus menunggu pendaftaran posko PKM," ungkapnya.

Rencananya, tim Detektor mulai diturunkan setelah mengikuti serangkaian pelatihan selama sebulan, selanjutnya pada pekan depan awal September 2021, setelah matang dikembalikan ke Posko masing-masing yang sudah disiapkan untuk melaksanakan tugasnya.

"Detektor kita training kembali di posko masing-masing. Kalau analis ini bertambah maka program swab tes antigen on the road tentu bertambah titiknya. Selama ini kan yang terjaring positif lebih banyak orang dari luar Makassar," beber Wali Kota dua priode ini.

Bahkan, tugas Detektor selain melaksanakan tracing, tambah Danny, akan diikutkan membagikan Bantuan Sosial (Bansos) bahan pokok program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

"Detektor nanti akan ikut bersama-sama membagi sembako sekaligus memberi juga memeriksa warga. Kita pun akan meluncurkan gerakan vaksinasi baru, sambil menunggu vaksin datang. Capaian vaksinasi di Makassar itu sudah 45 persen. Sekarang ini kita menunggu vaksin 200 ribu viral, atau setara dua juta dosis," ucap Danny.

Mengenai dengan surat edaran terkait besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), kata dia, mengikuti aturan Pemerintah Pusat dan sudah menandatangi Surat Edaran Wali Kota. Diketahui biaya PCR setelah direvisi untuk Pulau Jawa dan Bali seharga Rp495 ribu, dan luar Pulau Jawa seharga Rp 525 ribu.
Baca juga: Kapal TNI dikerahkan untuk sediakan pelayanan vaksinasi bagi nelayan
Baca juga: Makassar turunkan Raika untuk cegah kerumunan
Baca juga: Kapal Pelni bantuan Kemenhub untuk isolasi terapung tiba di Makassar

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021