Jasa para pejuang kesehatan di garda terdepan penanganan COVID-19 ini harus kita hargai
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengapresiasi para tenaga kesehatan (nakes) yang sudah menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir dan tidak pernah lelah berjuang sehingga Indonesia bisa mencapai tingkat kesembuhan pasien cukup baik dengan persentase 91 persen.

“Kita semua harus bersyukur, perkembangan penanganan pandemi COVID-19 secara nasional menunjukkan hasil yang baik. Angka kesembuhan 91 persen (per 25 Agustus) ini cukup tinggi,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam siaran persnya, Sabtu.

Ia lalu menyebutkan secara nasional kini kondisi pandemi COVID-19 sudah mulai terkendali diikuti penurunan angka positivity rate nasional serta peningkatan angka kesembuhan para pasien yang terpapar virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Menkominfo minta masyarakat tetap waspada meski kasus COVID-19 turun

Pada periode 20-27 Agustus misalnya, setiap harinya ada 25.000 pasien yang sembuh per harinya dengan strategi penanganan pandemi PPKM serta usaha dari para tenaga kesehatan dan tenaga medis yang tak lelah menangani pasien-pasien COVID-19.

Johnny juga mengatakan bahwa saat ini angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia bahkan sudah melebihi rata-rata angka kesembuhan secara global.

Lewat data yang dikeluarkan oleh Sekretariat Kabinet RI disebutkan bahwa per 24 Agustus 2021 Indonesia sudah mencapai persentase kesembuhan pasien COVID-19 sebesar 89,97 persen dan angka itu melebihi rata-rata kesembuhan global yang memiliki persentase 89,5 persen.

Dengan capaian itu, Johnny mengingat kembali perjuangan para tenaga kesehatan dan tenaga medis yang berjuang sejak Maret 2020 melawan virus yang kini memiliki banyak varian itu.

“Tingginya tingkat kesembuhan pasien ini tak lepas dari perjuangan para pahlawan kita, para tenaga kesehatan juga relawan yang bekerja keras mengabdikan diri dalam merawat pasien COVID-19. Kita tidak bisa mengabaikan, bahwa tugas mereka di lapangan sangat berisiko menyebabkan dirinya dan orang-orang terdekatnya terpapar virus, bahkan hingga kehilangan nyawa,” ujarnya.

Baca juga: Menkominfo ingatkan kolaborasi guna wujudkan vaksinasi 70 persen

Tidak sedikit tenaga kesehatan yang berpulang dalam pengabdiannya melakukan penanganan COVID-19.IDI mencatat hingga 3 Agustus 2021, ada 640 orang dokter meninggal akibat COVID-19.

Tidak hanya para dokter, Indonesia juga kehilangan banyak tenaga kesehatan akibat virus ini, misalnya para perawat dan petugas di rumah sakit atau pusat isolasi. Karena itu, pemerintah memprioritaskan para tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksin booster guna perlindungan tambahan.

Maka dari itu penting bagi setiap daerah di Indonesia memprioritaskan para tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk mendapatkan booster vaksin sehingga mereka sebagai garda terdepan yang masih melawan COVID-19 meski kini kurva kasusnya sudah mulai menurun.

Ia juga mengajak masyarakat untuk terus patuh protokol kesehatan dan juga ikut aktif dalam penerimaan vaksin COVID-19 bagi masyarakat yang belum menerima vaksin.

“Jasa para pejuang kesehatan di garda terdepan penanganan COVID-19 ini harus kita hargai. Jangan sia-siakan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan ini. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memberikan perlindungan kesehatan maksimal pada diri kita masing-masing. Ayo kita berupaya memutus mata rantai penularan dan menghindarkan diri dari risiko terkena sakit berat. Caranya, dengan selalu disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker, bekerja sama dengan petugas dalam 3T, juga segera lakukan vaksinasi,” tutup Johnny.

Baca juga: Menkominfo: Kolaborasi tangguh kunci jitu lawan pandemi

Baca juga: Info lengkap vaksinasi COVID-19 tersedia di s.id/infovaksin


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021