Paris (ANTARA News) - Seorang ko-pilot India membuat satu pesawat jet penumpang internasional menukik gara-gara ia menyesuaikan kursinya dan secara tak sengaja mendorong alat kendali ke depan, demikian isi satu laporan resmi, Senin.

Petugas yang tidak gesit tersebut jadi panik dan tak bisa memberi kesempatan kepada kapten pesawat --yang sedang ke toilet-- kembali ke kokpit saat pesawat itu menukik tajam pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan Bumi.

Kapten pesawat baru mampu menyelamatkan pesawat Boeing 737 itu setelah menggunakan kode darurat untuk membuka pintu kokpit dan kembali mengambil-alih kendali dari ko-pilot, demikian laporan Directorate General of Civil Aviation (DGCA), India.

Ko-pilot yang berusia 25 tahun tersebut mengatakan kepada penyelidik bahwa ia "telah menghadapi kondisi yang membuatnya panik dan tak mampu mengendalikan pesawat itu. Ia juga tak bisa membuka pintu kokpit dan menjawab telefon kabin".

Ketika kapten pesawat, yang berusia 39 tahun, kembali ke dalam kokpit, ia berteriak, "Apa yang kamu kerjakan?". Sementara itu awak kabin memerintahkan 113 penumpang yang ketakutan untuk mengencangkan sabuk pengaman.

Menurut laporan tersebut, "ada kegemparan total di kabin" dan semua penumpang "sangat ketakutan dan berteriak keras-keras" sementara pesawat itu menukik tajam dan kotak serta botol minuman berjatuhan di lorong.

Pesawat Air India Express tersebut sedang terbang pada ketinggian 37.000 kaki di atas permukaan tanah dari Dubai ke bandar udara Pune, India Barat, pada 26 Mei, ketika peristiwa yang nyaris jadi bencana itu terjadi. Tak seorang pun cedera dalam kejadian tersebut.

Menurut laporan, menukiknya pesawat itu terjadi "akibat ko-pilot berusaha memajukan kursinya dan secara tak sengaja menekan tombol kendali ke depan".

Pesawat tersebut jatuh sampai 2.000 kaki sebelum kapten kembali ke kokpit --dan turun 5.000 kaki lagi saat ia berusaha mengendalikan pesawat bersama ko-pilot yang panik itu.

"Ada penggunaan daya yang bertentangan oleh pilot dan ko-pilot di kolom kendali," kata laporan.

Ditambahkannya, ko-pilot "barangkali tak tahu cara mengatasi kondisi darurat semacam ini".

"Tindakan yang tepat mesti dilakukan terhadap awak yang terlibat," demikian kesimpulan laporan tersebut.

Setelah peristiwa itu, kapten berusaha menenangkan penumpang dengan memberitahu mereka bahwa pesawat tersebut telah menabrak kantung udara.

Empat hari sebelumnya, satu lagi pesawat Air India Express telah jatuh di bandar udara Mangalore, sehingga menewaskan 158 orang. Menurut laporan yang bocor, kecelakaan itu terjadi karena pilot mengantuk.
(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010