Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah bersama wakilnya Hj Sitti Rohmi Djalilah secara resmi melepas kontingen PON NTB untuk berlaga di PON XX Papua pada 2-15 Oktober 2021.

Pelepasan kontingen PON NTB dihadiri Ketua Kontingen PON NTB, Mori Hanafi dan Ketua KONI NTB Andy Hadianto, termasuk atlet, pelatih, official tim, bupati dan wakil walikota di NTB, bertempat di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB di Mataram, Rabu sore.

Ketua Kontingen PON NTB, Mori Hanafi mengatakan menghadapi PON XX Papua, NTB mengirim 106 atlet terdiri dari 66 atlet putra dan 40 atlet putri. Di PON XX Papua, ke-106 atlet akan bertanding di 115 nomor pertandingan dari 19 cabang olahraga. Dari 19 cabang olahraga itu, NTB menargetkan meraih 17 medali emas

"Target 17 emas itu diharapkan datang dari cabang olahraga atletik, tinju, muathai, tarung derajat, voli pasir, panjat tebing, karate dan kempo. Kita mengharapkan cabang olahraga lainnya juga akan berjuang untuk turut memberikan medali untuk NTB," ujar Mori.

Ia menyebutkan, 106 atlet dari 19 cabang olahraga yang diikuti NTB, terdiri dari atletik 15 atlet, panjat tebing 9 atlet, tarung derajat 6 atlet, futsal 14 atlet putra, biliar 1 atlet putra, tinju 9 atlet, voli pasir 8 atlet.

Selanjutnya, tenis lapangan 8 atlet, karate 2 atlet, selam laut 1 atlet, taekwondo 1 atlet putri. menembak 11 atlet, kempo 8 atlet, muaythai 1 atlet, gantole 1 atlet, renang 1 atlet, pencak silat 1 atlet, catur 6 atlet, balap motor 3 atlet, sehingga jumlah total 66 atlet.

Baca juga: Kontingen NTB siap tempur hadapi PON Papua

Menurut Mori, keberangkatan kontingen NTB terbagi dalam 7 kloter. Dimulai dari 20 September sampai 7 Oktober dengan rute Lombok via Denpasar, Lombok via Surabaya dan Lombok via Makassar baru menuju Papu.

"Kenapa terbagi dalam 7 kloter karena terkait transportasi dan kesiapan sarana serta prasarana yang belum memadai di Papua, sehingga keberangkatan kontingen NTB harus bertahap dan harus transit dulu atlet, pelatih dan official jadi harus menginap dulu baru menuju Papua," jelasnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, kontingen NTB harus membuktikan mampu meraih 17 medali emas sesuai dengan target yang telah ditetapkan, meski berlatih di tengah keterbatasan sarana dan prasarana. Namun atlet tidak boleh berkecil hati dan mampu membuktikan bisa membanggakan nama daerah di kancah nasional.

Baca juga: Kontingen NTB optimis raih 17 emas di PON XX Papua

"Provinsi kita tidak besar dan tidak kaya tapi semua yang berlaga harus mempunyai kebanggaan bagi masyarakat NTB," ucapnya.

Menurut gubernur, NTB sudah mampu membuktikan mencetak atlet-atlet yang berprestasi mulai level nasional hingga tingkat dunia.

"Kita ingin bukan hanya Lalu Zohri tapi seluruh atlet NTB bisa menghadirkan senyum kebanggaan bagi NTB," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, kontingen NTB yang bertanding di Papua merupakan pahlawan daerah yang nantinya mengangkat nama NTB di pentas nasional.

Oleh karena itu, untuk bisa berprestasi ia berharap seluruh atlet dapat memperhatikan semua ketentuan yang sudah diberikan pelatih dan official. Terlebih PON Papua berlangsung di tengah pandemi COVID-19 dan isu keamanan.

Baca juga: Kontingen NTB bawa alat PCR antisipasi COVID-19 di PON Papua

"Jadi betul-betul masalah kesehatan dan keamanan harus menjadi perhatian semuanya," tegas Wagub.

Disamping itu, lanjut Wagub NTB, dirinya optimis 106 atlet NTB yang bertanding di PON Papua memiliki mental juara dan energi yang kuat untuk mengharumkan nama NTB.

"Tetap jaga mental juara dan jaga energi selama berada di Papua. Jangan lupa berdoa dan kami juga mendoakan agar para atlet bisa memberikan yang terbaik bagi NTB," katanya.

Untuk pelepasan kontingen PON NTB sendiri dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat menggunakan masker dan pengaturan jarak tepat duduk.

Baca juga: Anggota DPR salurkan 269 rompi untuk kontingen NTB pada PON Papua
Baca juga: NTT-NTB sepakat ajukan diri jadi tuan rumah PON XXII 2028

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021