Jakarta (ANTARA) - Head of Government Relations DANA, Felix Sharief, mengatakan edukasi dan sosialisasi literasi digital bagi pelaku UMKM di Indonesia merupakan tantangan utama yang harus dihadapi untuk mendorong usaha mikro kecil menengah naik kelas dan mencapai misi inklusivitas teknologi finansial.

“Banyak dari mereka yang dulu enggan untuk bertransisi ke platform digital. Namun pandemi telah memberi dimensi yang lain, bagaimana sekarang transisi ke platform digital sudah merupakan keniscayaan dan bagaimana hal tersebut berbanding lurus dengan pendapatan teman-teman UMKM khususnya pada konteks pandemi,” kata Felix saat konferensi pers virtual pada Jumat.

Ia mengatakan DANA sebagai perusahaan yang menyediakan layanan teknologi finansial telah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai literasi digital ke beberapa tempat di Indonesia, tidak hanya ke daerah-daerah besar saja, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, tetapi juga ke beberapa daerah terpencil.

Baca juga: DANA dipercaya jadi agen pengumpul MPN G3

“Dalam memberi sosialisasi dan edukasi tersebut, kami juga menggandeng putra-putri daerah di sana karena merekalah yang tahu betul karakteristik masyarakat di suatu desa,” tutur Felix.

Ia menyebutkan untuk melanjutkan upaya digitalisasi UMKM, DANA juga berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah, institusi keuangan, pelaku usaha, hingga semua elemen masyarakat.

Sebagai contoh, Dana memiliki program pemberdayaan yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas untuk mengadakan Kelas Siap Digital untuk membantu pelaku UMKM naik kelas dengan memberikan edukasi tentang skill teknis.

CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara mengatakan pihaknya mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi melalui fitur DANA Bisnis dan tetap mendampingi pelaku usaha lewat edukasi dan pelatihan serta mempromosikan bisnis mereka.

Baca juga: DANA v.2.0 perkaya pengalaman transaksi digital

Sebagai informasi, DANA Bisnis merupakan fitur yang diluncurkan pada 2019. Fitur ini ditujukan untuk pemilik usaha yang memiliki bisnis online maupun offline.

Melalui DANA Bisnis, pelaku usaha dapat menerima pembayaran lewat berbagai jenis dompet digital yang memiliki QRIS tanpa biaya transaksi sehingga juga memudahkan konsumen.

“Di masa pandemi, pendampingan dan pelatihan tetap kami lakukan secara virtual agar penyerapan literasi keuangan digital berjalan optimal. Hasilnya, jumlah mitra UMKM DANA Bisnis yang telah terdigitalisasi kian tumbuh dan literasi keuangan digital mereka ikut menguat,” ujar Vince.

Head of QR Operations DANA Luqman Ibnu menyebutkan hingga September 2021, lebih dari 1.100 desa baru telah didigitalisasi oleh DANA melalui fitur DANA Bisnis. Selain itu, sejak Dana Bisnis diluncurkan terdapat lebih dari 300.000 pengguna yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, meningkat dibandingkan tahun lalu yang berkisar 200.000 mitra.

“Tentu, kami berharap bisa membantu teman-teman yang ada di daerah, misalnya untuk mereka yang tidak punya bank account atau kesulitan untuk registrasi ke bank, hanya dengan satu platform di Dana bisa menyelesaikan beberapa permasalahan transaksi,” kata Luqman.

Baca juga: Solusi digital diharapkan bantu UMKM bertahan dan naik kelas

Baca juga: Kolaborasi Kemenkeu-dompet digital bantu capai target pajak

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021