Tapi jika sudah ikut magang dengan kami, proses menjadi lebih cepat
Palembang (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional memfasilitasi Universitas Sriwijaya (Unsri) menjalankan program Merdeka Belajar dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa melakukan kerja praktik (magang) di lingkungan kilang seluruh Tanah Air.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono di Palembang, Jumat, mengatakan kerja sama ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap perguruan tinggi dalam rangka mengaitkan antara ilmu pengetahuan (teori) dan implementasi di lapangan.

“Perusahaan dan perguruan tinggi harus ada 'link', harus ada implementasi karena teknologi berkembang dari waktu ke waktu,” katanya setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Sinergi dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat antara kedua pihak di Aula Fakultas Hukum Unsri Palembang.

Ia mengatakan kerja sama ini menjadi yang pertama dilakukan PT KPI dengan kampus di Tanah Air.

Sebagai anak perusahaan PT Pertamina yang membawahi enam kilang ini, PT KPI memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja lapangan dengan melakukan magang kerja di kilang.

“Seperti di Palembang, yang memiliki Kilang Refenery Unit III Plaju, ini harus dimanfaatkan oleh para calon pemimpin bangsa (mahasiswa, red.) untuk mereka belajar,” kata dia.

Ia mengapresiasi langkah Unsri selama ini yang telah berhasil melahirkan SDM berkualitas bagi Pertamina.

“Lantaran keberadaan RU III di Palembang membuat Unsri menjadi penyuplai SDM bagi kami, dan nyatanya sebagian 'top leadership' kami merupakan alumni Unsri,” ujar dia.

Baca juga: Program IISMA beri pengalaman mahasiswa belajar di luar negeri

Bagi PT KPI, program magang meningkatkan efisiensi perusahaan mengingat jika mahasiswa itu nantinya bekerja di kilang maka proses pendidikan dapat dipersingkat.

“Biasanya untuk 'junior engineering' itu 1-2 tahun harus dikawal, nanti tahun ketiga baru bisa dilepas. Tapi jika sudah ikut magang dengan kami, proses menjadi lebih cepat,” kata dia.

Rektor Unsri Anis Saggaff mengatakan Program Merdeka Belajar salah program yang menggagas agar mahasiwa tidak boleh hanya belajar di dalam kampus.

“Ada jatah hingga 30 persen untuk mahasiswa belajar langsung ke lapangan, kemudian dari perguruan tinggi juga harus memasukkan kalangan praktisi untuk ikut mengajar di kampus,” kata dia.

Menurut dia, pola pendidikan seperti ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh sejumlah negara maju agar kebutuhan dunia kerja bisa terpenuhi sesuai dengan kondisi terkini yang sedang berkembang.

“Kami juga siap membantu Pertamina jika ingin menjadikan karyawannya doktor, caranya cukup fokus pada bidang kerjanya saja dan melakukan disertasi di sana. Waktu untuk menyelesaikan studi pun jauh lebih singkat,” kata dia.

Baca juga: Dekan: MBKM berikan perubahan besar pada dunia pendidikan tinggi
Baca juga: ULM - Hasnur Centre sinergi kembangkan SDM dukung Merdeka Belajar
Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan Merdeka Belajar kanal budaya Indonesiana

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021