New York (ANTARA) - Wall Street berakhir lebih tinggi dengan tiga indeks utama menguat sekitar satu persen pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena sebagian besar investor menerima sinyal terbaru dari Federal Reserve, termasuk membuka jalan bagi bank sentral untuk segera mengurangi pembelian obligasi bulanannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 338,48 poin atau 1,00 persen, menjadi menetap di 34.258,32. Indeks S&P 500 bertambah 41,45 poin atau 0,95 persen, menjadi berakhir di 4.395,64 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 150,45 poin atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 14.896,85 poin.

Indeks S&P 500 mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak 23 Juli. Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi melonjak 3,17 persen, melampaui sektor lainnya. Namun, kelompok saham utilitas dan layanan komunikasi melemah.

Sementara perdagangan bergejolak mengikuti pernyataan kebijakan terbaru Fed dan komentar Ketua Fed Jerome Powell, saham ditutup mendekati posisi mereka sebelum berita bank sentral.

Dalam pernyataannya, bank sentral juga menyatakan kenaikan suku bunga mungkin mengikuti lebih cepat dari yang diperkirakan dan mengatakan indikator keseluruhan dalam ekonomi "terus menguat."

Pada konferensi pers virtual Rabu (22/9/2021) sore, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa sektor-sektor yang paling terpengaruh oleh pandemi membaik dalam beberapa bulan terakhir, tetapi peningkatan kasus COVID-19 memperlambat pemulihan.

Saham-saham memulai hari dengan lebih tinggi karena kekhawatiran atas gagal bayar oleh Evergrande China mereda. Unit utama Evergrande mengatakan telah menegosiasikan kesepakatan dengan pemegang obligasi untuk menyelesaikan pembayaran bunga obligasi domestik.

Saham sektor perbankan naik mengikuti berita Fed, dengan indeks bank S&P berakhir 2,1 persen lebih tinggi, dan saham keuangan S&P 500 naik 1,6 persen dan berada di antara pencetak kenaikan terbesar di antara sektor-sektor.

Beberapa ahli strategi memandang komentar Fed beragam.

“Jadi mereka mengatakan kami mungkin akan mulai melakukan tapering, tetapi mereka belum mengatakan kapan dan belum mengatakan berapa banyak, jadi kami kembali ke tempat kami sehari yang lalu,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.

"Itu tetap pertanyaan terbuka," katanya. “Juga, kondisi keuangan tetap sangat longgar, dan itulah bagian dari alasan mengapa pasar tidak menjadi gila pada saat ini.”

Apple dan nama besar terkait teknologi lainnya memberi S&P 500 dorongan terbesarnya.

Pada sisi negatifnya, FedEx Corp jatuh 9,1 persen setelah membukukan laba kuartalan yang lebih rendah dan ketika perusahaan pengiriman itu memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,91 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,99 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona hijau, indeks FTSE 100 naik 1,47 persen
Baca juga: Saham Prancis menguat lagi dengan indeks CAC 40 bertambah 1,29 persen
Baca juga: Saham Jerman naik hari kedua, indeks DAX 40 terangkat 1,03 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021