Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan bahwa untuk mengantisipasi potensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia, pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas tes COVID-19.

"Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan," kata Sonny dalam webinar bertajuk "Jurus Antisipasi Gelombang Ketiga" yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Kedua, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga tetap diberlakukan di berbagai daerah, meski di beberapa daerah telah dilakukan pembukaan berbagai aktivitas masyarakat.

"PPKM terus diberlakukan, baik PPKM level 3, 2 dan 1," katanya.

Kemudian, kata dia, sosialisasi untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan tetap dilakukan.

Ia menjelaskan program vaksinasi terus dipercepat meskipun saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia melandai.

Sonny menambahkan pemerintah juga memperketat akses masuk dari luar negeri ke Indonesia untuk mencegah masuknya varian baru.

"Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Batam dan Tanjungpinang," ujarnya.

Begitu juga dengan masuknya para pekerja migran Indonesia (PMI). Menurut Sonny, para PMI langsung menjalani tes PCR setelah tiba di Indonesia.

"Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan (alat) tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu satu jam sudah bisa memisahkan orang yang positif (COVID-19) dan yang negatif," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021