Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan kinerja dan profil Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakibatkan komunitas Muslim mendorong Airlangga untuk menempatkan kalangan agamais sebagai calon wakil presiden.

“Mereka yang dipersepsi memiliki pengalaman, integritas dan dekat dengan publik, akan lebih mudah untuk meraih dukungan publik, apa pun latar belakang demografisnya,” tutur Saidiman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Terkait hal tersebut, Saidiman menilai, Airlangga memiliki keunggulan untuk lebih mengedepankan kualitas personalnya. Airlangga adalah tokoh sentral dalam pemulihan ekonomi, kesehatan, dan akselerasi pembangunan di masa-masa sulit.

Baca juga: Anggota MUI dukung Airlangga bangun koalisi nasionalis-religius

“Jika ini berhasil disosialisasikan dengan baik ke publik, saya kira publik akan lebih terbuka untuk menerima. Fakta bahwa mulai banyak elit yang memperhitungkan Airlangga adalah bukti bahwa dia memiliki daya tarik elektoral yang cukup tinggi, berdasarkan kinerja dan platform yang melekat pada dirinya sejauh ini,” kata Saidiman.

Sebelumnya, terdapat rencana Partai Golkar untuk menempatkan Airlangga sebagai calon presiden untuk 2024. Rencana tersebut memperoleh respon positif dari kelompok agamais. Muhammadiyah, misalnya, yang meminta Airlangga menjadikan tokoh dari Muhammadiyah atau NU sebagai cawapres.

Selain organisasi kemasyarakatan, partai politik berlatar agama juga melakukan hal serupa. PPP, misalnya, yang berencana memasangkan Airlangga dengan Suharso Manoarfa, atau PAN yang menyodorkan nama Sutrisno Bachir sebagai calon pendamping Airlangga.

Baca juga: CSIS: Gaya komunikasi politik Airlangga bisa naikan elektabilitas

Menurut Saidiman, pembentukan poros nasionalis-religius menandakan politik Indonesia masih dikendalikan oleh faktor sosiologis, di mana latar belakang demografis keagamaan dianggap penting dan relevan oleh pemilih.

Pernyataan Saidiman merespons banyaknya desakan dari kelompok agamais, seperti Muhammadiyah dan partai politik berbasis agama, semisal PPP, PKB, juga PAN, yang meminta Airlangga Hartarto menempatkan tokoh dari perwakilan komunitas Muslim sebagai calon wakil presiden untuk 2024.

“Airlangga Hartarto ditempatkan sebagai wakil kelompok abangan atau nasionalis. Jika dia maju sebagai calon presiden, maka wakil yang ideal dalam perspektif ini adalah tokoh yang berasal dari kalangan kelompok atau partai Islam,” kata Saidiman.

Baca juga: Airlangga enggan tanggapi isu capres 2024

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021