Pemerintah berupaya memperkuat logistik UMKM dengan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS. Ditargetkan 13 juta merchant UMKM menggunakan QRIS pada 2021
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Hanung Harimba mengatakan pemerintah menargetkan sebanyak 13 juta merchant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021.

“Pemerintah berupaya memperkuat logistik UMKM dengan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS. Ditargetkan 13 juta merchant UMKM menggunakan QRIS pada 2021,” kata Hanung dalam peluncuran virtual lokakarya “Transformasi Digital UMKM Merah Putih” yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Target tersebut sejalan dengan misi pemerintah memperluas akses pasar UMKM dengan mendorong UMKM untuk go digital.

Selain mendorong UMKM menggunakan QRIS, kata dia, pemerintah juga bekerja sama dengan e-commerce untuk menjadi penghubung antara pemerintah dengan UMKM yang menyediakan kebutuhan pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Di Gernas BBI, Gubernur BI sebut 11,4 juta UMKM telah gunakan QRIS

“Transformasi wirausaha produktif berbasis teknologi merupakan suatu agenda transformasi utama dalam mengembangkan koperasi dan UMKM masa depan. Dalam meningkatkan kapasitas usaha, program inkubasi dilakukan, berupa pelatihan dan pendampingan usaha bekerja sama dengan mitra perguruan tinggi,” ucapnya.

Di samping itu program inkubasi UMKM juga dilakukan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi, agregator, dan organisasi inkubator lain. Saat ini, menurut Hanung, pemerintah juga sedang menyusun Peraturan Presiden mengenai kewirausahaan yang diharapkan dapat menjadi pedoman pembinaan UMKM.

Menurutnya, UMKM yang telah melakukan digitalisasi tercatat mampu meningkatkan penjualan di tengah COVID-19. Belajar dari pengalaman selama pandemi, Hanung mengatakan pemerintah akan menggunakan strategi berbeda bagi UMKM untuk melakukan digitalisasi.

“Mereka harus punya strategi berbeda, misalnya untuk mikro lebih baik didorong melakukan pemasaran di sosial media dulu, untuk kecil baru ke e-commerce lokal, dan untuk usaha menengah kita dorong ke pasar yang lebih besar,” katanya.

Baca juga: BI targetkan 60 juta UMKM terhubung platform digital dalam tiga tahun
 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021