Pulau ini berada Desa Bunon, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, Aceh,
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, Aceh, menjadikan Pulau Sepongebob sebagai salah satu andalan wisata di kabupaten kepulauan yang berada di Samudera Hindia tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simeulue Asmanuddin di Simeulue, Kamis, mengatakan Pulau Sepongebob itu akan dimasukkan dalam rencana induk pengembangan pariwisata daerah Kabupaten Simeulue.

"Pulau ini berada Desa Bunon, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, Aceh. Kini, pulau ini menjadi destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Simeulue," kata Asmanuddin.

Menurut Asmanuddin, dengan masuknya dalam rencana induk pariwisata daerah, maka Pulau Sepongebob akan dikelola dengan baik dan menjadi destinasi pariwisata andalan

"Selain pulau tersebut, kami juga mengembangkan objek wisata lainnya, sehingga nanti Pulau Simeulue menjadi destinasi pariwisata di Provinsi Aceh," kata Asmanuddin.
Baca juga: Gernas BBI, KKP perlu angkat wisata kuliner Aceh yang "maknyus"

Sementara itu, Kepala Desa Bunon Alinur mengatakan objek wisata Pulau Sepongebob dikenal masyarakat dengan nama Anudaiyan Balong atau tempat beristirahat bangau.

"Kondisinya masih alami, belum ada fasilitas khusus yang dibangun. Pulau ini banyak dikunjungi, terutama saat hari libur. Pulau tersebut tidak jauh dari bibir pantai dan dekat jalan," kata Alinur.

Menurut Alinur, pulau ini dengan pulau animasi dalam serial film Spongebob Squarepants. Jaraknya kurang lebih dua jam perjalanan dari pusat kota Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue.

Sebelum pandemi COVID-19, kata Alinur, pulau berbatu karang tersebut akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung. Namun, rencana tersebut gagal karena wabah COVID-19.

"Jika nanti wabah COVID-19 berakhir, kami upayakan kembali pembangunan fasilitas wisata pulau tersebut dengan harapan menjadi destinasi andalan di Kabupaten Simeulue," kata Alinur.

Baca juga: Menteri Trenggono sebut tambak udang KKP di Aceh dorong pariwisata

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021