Jakarta (ANTARA) - Kinerja unggul semakin penting untuk diwujudkan dan diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di era Industri 4.0 saat ini agar mampu menjadi pemenang dengan memiliki daya saing yang mengalahkan kompetitor-kompetitor di industri masing-masing.

Hal ini terlihat dari PT Taspen (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang berhasil meraih penghargaan Business Performance Excellence Award (BPEA) tahun ini, karena berhasil meningkatkan daya saing melalui penerapan kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU).

Ketua Umum Forum Ekselen BUMN (FEB) Agung Yunanto mengatakan Penghargaan BPEA  berupa pemberian Piagam Penghargaan atas Pencapaian Excellence Level Perusahaan, yaitu tingkat kinerja unggul yang dicapai perusahaan sesuai hasil asesmen mengacu pada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN sejak tahun 2012.

Forum ekselen BUMN (FEB) adalah organisasi nirlaba yang memiliki misi mendorong kinerja ekselen melalaui penerapan model bisnis Ekselen – Malcolm Baldridge Criteria For Performance Excellence (MBCFPE) di lingkungan BUMN.

Malcom Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) ini kemudian diadaptasi dan diadopsi oleh Kementerian BUMN pada tahun 2021 menjadi KPKU. KPKU ini dijadikan sebagai referensi bagi setiap BUMN membangun kinerja ekselennya. Forum ini didirikan pada tanggal 13 Februari 2003 dan beranggotakan para karyawan BUMN.

Menurut Agung, lima Prioritas Kementerian BUMN dijadikan KPI (Key Performance Indicator) bagi Direksi BUMN dan sekaligus menjadi pedoman dalam menentukan Penilaian Kinerja BUMN.

Dalam rangka untuk mencapai KPI secara maksimal, berdasarkan konsep model bisnis ekselen, diperlukan suatu system manajemen korporasi terintegrasi, yang menekankan bukan hanya fokus pada hasil bisnis semata. 

KPKU sebagai suatu model bisnis ekselen, menawarkan keseimbangan fokus korporasi pada proses bisnis (dengan bobot 55 persen) dan hasil bisnis (bobot 45 persen).

Seperti yang tertuang pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER - 8/MBU/08/2020, lima formulasi prioritas Kementerian BUMN yang menjadi landasan arah kebijakan antara lain Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, Pengembangan Talenta. Dengan terbitnya Permen BUMN terkait 5 prioritas tersebut maka hasil bisnis dalam KPKU menggunakan lima prioritas sebagai kriteria Hasil Bisnis.

"Kami menyebutnya sebagai KPKU 2020 yang merepresentasikan Model Bisnis Ekselen bagi BUMN dengan Kriteria Hasil Bisnis Menggunakan Lima Prioritas Kementerian BUMN sebagai Rujukan KPI-nya. Demikian juga 5 prioritas Kementerian BUMN diberikan penguatan dalam kriteria Proses dari KPKU. Jadi Lima Prioritas Kementerian BUMN dipandang secara strategis baik dalam kriteria hasil (Business Result) maupun dalam kriteria proses (Business Process)," ujar Agung.


Daya saing kunci Taspen raih kinerja unggul 

PT Taspen (Persero) meraih predikat Emerging Industry Leader dalam acara High Level Forum & Penganugerahan Business Performance Excellence Awards (BPEA) 2021.

Predikat tersebut diraih Taspen melalui proses assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul Badan Usaha Milik Negara (KPKU BUMN) yang diselenggarakan Forum Ekselen BUMN (FEB).

Pencapaian Taspen tersebut tidak terlepas dari berbagai inovasi yang dilakukannya dalam rangka meningkatkan daya saing yang unggul di bidangnya.

“Pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai inovasi yang telah Taspen lakukan dalam meningkatkan daya saing perusahaan, salah satunya dengan menjalankan bisnis dan layanan berbasis digital untuk memudahkan para peserta Taspen di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama Taspen ANS Kosasih.

Dia juga menyampaikan bahwa Taspen sendiri juga telah mengimplementasikan human capital di lingkungan organisasinya.

Menurut Kosasih, penghargaan Emerging Industry Leader ini akan dijadikan pemicu semangat bagi Taspen dalam berkomitmen memberikan pelayanan yang optimal, sekaligus berusaha melahirkan inovasi-inovasi sesuai dengan rencana perusahaan dan perkembangan situasi.
 

Penguatan daya saing kunci Telkom kalahkan kompetitor

Bicara soal peningkatan daya saing perusahaan, Telkom merupakan salah satu contoh perusahaan BUMN yang terus menerus memperkuat dan meningkatkan daya saingnya melalui penerapan KPKU, terutama dalam transformasi digital.

Telkom sendiri dalam BPEA tahun ini membawa pulang dua penghargaan yakni Leading in Technology Capability dan The Best in Digital Transformation Responsiveness.

“Sekali lagi terima kasih atas penghargaan ini, itu adalah sesuatu bukti bahwa kami Telkom Indonesia bersama 35 ribu orang di Telkom Group semuanya dalam satu arah pada penerapan teknologi, memastikan bahwa yang kami gunakan teknologinya benar-benar yang ada di market, serta kami manfaatkan sepenuhnya untuk memberikan value yang terbaik bagi pelanggan kami,” ujar VP Network/IT Strategy, Technology and Architecture PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Rizal Akbar.

Rizal mengatakan kalau Telkom dinilai baik maka harapannya adalah Telkom dinilai berhasil mengalahkan kompetitor-kompetitornya, Telkom lebih baik dari Indosat, lebih baik dari XL dan kompetitor-kompetitor lainnya itu yang ada di benak Telkom dalam bekerja.

“Bahwa kami harus menerapkan teknologi itu tak terhindarkan. Telkom dan semua perusahaan-perusahaan BUMN bersaing di industrinya masing-masing dan menjadi pemenang di industrinya. Kita bergandengan tangan dan bahu membahu, saling menolong apa yang kita bisa kontribusikan satu dengan yang lain untuk memenangkan persaingan kita masing-masing,” katanya.

Penghargaan The Best in Digital Transformation Responsiveness diberikan kepada perusahaan dengan maturity kapabilitas teknologi tertinggi, dan memiliki kekuatan (strength) pada kemampuan mengembangkan aplikasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan bisnis.

Telkom memang layak mendapatkan penghargaan ini karena terlihat dari beberapa pencapaian yang ditorehkan BUMN telekomunikasi tersebut seperti menggandeng perusahaan bidang luar angkasa Eropa untuk membuat satelit guna meningkatkan konektivitas di Indonesia, siap menghadirkan 5G mining bersama PT Freeport, hingga mendorong anak usahanya yakni Telkomsel sebagai operator mobile seluler pertama yang meluncurkan jaringan 5G.

Langkah terbaru yang membuktikan bahwa Telkom sangat responsif dalam digital transformasi yakni ketika Telkom berhasil mengantarkan anak usahanya yang lain PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Baca juga: FEB: Ajang BPEA 2021 untuk bangun kinerja unggul BUMN

Baca juga: Forum Ekselen BUMN kembali menggelar BPEA 2021


Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021