Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong personel TNI-Polri di setiap daerah melakukan evaluasi program vaksinasi COVID-19 kepada kelompok lanjut usia untuk menemukan pendekatan yang tepat.

"Kurang dari 40 persen dari 21,5 juta lansia yang baru mendapatkan suntikan vaksin pertama dan kurang dari seperempat atau 25 persen dari mereka yang sudah lengkap dosis keduanya," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan COVID-19, Reisa Broto Asmoro dalam siaran pers PPKM yang diikuti dari kanal YouTube FMB9 di Jakarta, Jumat sore.

Baca juga: Ketua MPR minta pemerintah beri atensi vaksinasi kelompok lansia

Reisa mengatakan kondisi itu perlu menjadi perhatian bersama, karena lansia masih dibayang-bayangi risiko tertular COVID-19 dan dapat menderita gejala yang berat atau bahkan long COVID-19.

Kelompok lansia, kata Reisa, memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih berat dibandingkan kelompok usia yang lebih muda bila terserang SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah mendorong aparatur di daerah dan TNI-Polri mengevaluasi vaksinasi lansia di daerah masing-masing dan menemukan pendekatan yang tepat terhadap lansia.

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa lebih dijangkau oleh kelompok lansia.

Baca juga: Pakar: Komorbid bukan penghalang seseorang untuk divaksin

Baca juga: ITAGI sebut lansia yang ragu vaksin sebagai kelompok "hesitancy"


"Sentra-sentra vaksinasi terus diperbanyak di seluruh pelosok Tanah Air dan meminta anggota keluarga untuk lebih proaktif lagi memberikan pemahaman kepada orang tuanya maupun anggota keluarga yang lanjut usia supaya mau divaksinasi," katanya.

Reisa menambahkan Indonesia sedang diperhatikan dunia sebagai contoh baik dalam program vaksinasi COVID-19. "Mari tunjukkan prestasi lebih baik dari upaya vaksinasi kita yang sudah mencapai hampir 60 persen dosis pertama dan hampir 40 persen dosis kedua," katanya.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021