Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa Festival HAM merupakan cara masyarakat Indonesia, khususnya Kota Semarang, Jawa Tengah, merayakan keberagaman dan perbedaan antarwarga.

“Festival HAM ini bagian dari cara menghidupkan terus menerus kegembiraan kita, merayakan perbedaan kita,” kata Ahmad Taufan ketika memberi keterangan dalam konferensi pers Festival HAM 2021 yang disiarkan secara langsung di platform Zoom Meeting dan dipantau dari Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Taufan mengingatkan bahwa perbedaan seharusnya tidak menjadi persoalan dan warga negara Indonesia harus merayakannya dengan kegembiraan. Karena, menurut Taufan, perbedaan menjadi warna-warni dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Komnas HAM mengakui konflik keberagamaan di Indonesia masih tinggi

“Tapi memang syaratnya satu, menghormati satu sama lain sehingga tidak ada yang terdiskriminasi dan tidak ada yang dimarjinalkan,” ucap dia.

Pertentangan akibat ketidakmampuan dalam menghormati satu sama lain dapat menimbulkan perdebatan hingga menggunakan senjata dan mempertaruhkan nyawa. Pertentangan tersebut, tutur dia, biasanya diakibatkan oleh perasaan termarjinalkan, intoleransi, diskriminasi, dan merasa tidak memperoleh perlakuan yang adil.

“Maka, konflik-konflik terjadi, sampai ada yang angkat senjata,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui Festival HAM, Taufan berharap agar masyarakat dapat mempelajari prinsip-prinsip saling menghargai, saling menghormati masing-masing pihak yang berbeda, dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Komnas HAM pantau proses hukum tujuh penyerang Pos TNI di Maybrat

“Kita festivalisasikan keberagaman ini dan hasilnya adalah saling menghormati dengan kegembiraan. Ujungnya, kita menghindari terjadinya konflik,” katanya.

Adapun tujuan lain dari Festival HAM untuk mendorong pemangku kepentingan lokal berpartisipasi merayakan keberagaman di Indonesia. Pemangku kepentingan lokal yang dimaksud adalah pemerintah lokal dan seluruh jajarannya, pihak yang berasal dari kalangan agama, kalangan pendidikan, kalangan organisasi masyarakat, hingga media.

“Negara kita luasnya minta ampun, tidak mungkin diatasi oleh Komnas HAM, KSP, dan INFID. Maka, tujuan dari Festival HAM mendorong stakeholder lokal agar berpartisipasi merayakan apa yang kita sebut dengan keberagaman itu,” kata Taufan.

Festival HAM merupakan acara tahunan yang diinisiasi oleh International NGO Forum on Indonesia Development (INFID). Tahun ini, Festival HAM digelar secara daring dan luring pada 16 November-19 November 2021 di Semarang. Festival tersebut mengusung tema "Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinnekaan, Inklusi, dan Resiliensi".

Baca juga: Komnas HAM kunjungi pengungsi konflik penyerangan Pos TNI di Maybrat

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021