Jakarta (ANTARA) - Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Kemenkes akan terus mentransformasi enam pilar sektor kesehatan.

"Mulai dari layanan primer. Betul-betul kami akan perkuat puskesmas mulai dari edukasi kesehatan mereka sampai pencegahan primer dan sekunder termasuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) di sana," kata Maxi dalam webinar "Masukan Peta Jalan Pengendalian COVID-19" yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Pemerintah saat ini masih berupaya memecahkan persoalan terkait kekurangan tenaga kesehatan di puskesmas. Pasalnya selama ini lulusan politeknik kesehatan cukup banyak.

Pengelolaan SDM kesehatan pun perlu ditransformasi, mulai dari perencanaan penugasan tenaga kesehatan sampai distribusinya agar mencapai seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga: Kemenkes buat peta jalan penanganan penyakit esensial selain COVID-19

Baca juga: Kemenkes: Sikap pilih merek vaksin memperlambat laju vaksinasi


Selanjutnya Maxi mengatakan pemerintah akan terus mentransformasi layanan rujukan dengan mempermudah akses terhadapnya melalui pembuatan jejaring dimana layanan rujukan penyakit kronis terbanyak akan berada di pusat-pusat kota.

"Berikutnya kami akan mentransformasi sistem kesehatan, dimana belajar dari pandemi, kota sempat kesulitan masker dan APD (Alat Pelindung Diri). Oleh karena itu resiliensi farmasi dan alat kesehatan menjadi pilihan ke depan bagaimana kita melakukan secara mandiri," katanya.

Menurutnya, pemerintah akan mendorong produksi peralatan medis dan farmasi hingga ke daerah. Pada saat yang sama, layanan tanggap darurat dan SDM kesehatan cadangan juga akan diperkuat, dengan melibatkan mahasiswa hingga TNI dan Polri.

Kemudian pembiayaan kesehatan juga akan ditransformasi terutama terkait peningkatan efektivitas pembiayaan Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam hal ini BPJS juga akan turut dalam pencegahan penyebaran suatu penyakit.

"Terakhir kami akan mentransformasi teknologi kesehatan. Ini penting bagaimana nantinya ada solusi terkait teknologi digital sektor kesehatan ternak bagaimana sistem laporan yang digital dan dihubungkan dengan SDM kesehatan yang tersedia," katanya.*

Baca juga: Anugerah Swasti Saba 2021 diterima 3 provinsi dan 36 kabupaten/kota

Baca juga: Wamenkes: Inovasi diperlukan untuk mencapai Indonesia sehat


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021