Jakarta (ANTARA) - Gelaran Jakarta Film Week (JFW) 2021 yang telah dilaksanakan sejak Kamis (18/11) akhirnya ditutup malam ini.

Acara dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang menyampaikan bahwa acara tersebut menandai sebuah komitmen nyata dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangkitkan kembali ekosistem perfilman Indonesia, khususnya, pascapandemi COVID-19.

Baca juga: "Death Knot" ramaikan Jakarta Film Week

"Dengan mengucap Alhamdulillahirobbilalamin, rangkaian acara festival international Jakarta Fillm Week saya nyatakan ditutup," ujar Riza di CGV Grand Indonesia, Minggu malam.

Riza dalam sambutannya mengatakan bahwa festival Jakarta Film Week merupakan media aspirasi dan edukasi yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan industri film Tanah Air. DIlaksanakannya gelaran ini, kata Riza juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangkitkan ekosistem perfilman pascapandemi COVID-19.

Riza berharap gelaran Jakarta Film Week yang baru kali pertama di adakan itu mampu menjadi salah satu lokomotif penggerak pemulihan ekonomi sektor perfilman di Indonesia, khsusunya di Jakarta, sesuai dengan sasaran strategi pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun 2021.

"(Jakarta Film Week) juga akan mampu menjadi media membangun sinergitas seluruh komunitas perfilman nasional dan mancanegara, memperluas jejaring pemasaran, dan kerja sama sektor perfilman, dan ke depannya dapat terus diselenggarakan secara berkesinambungan dengan kreativitas dan inovasi yang lebih terbarukan," ucap Riza.

Baca juga: Anies: Pemerintah fasilitasi film agar berjaya di negeri sendiri

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Andhika Permata mengapresiasi gelaran Jakarta Film Week 2021 yang merupakan kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Yayasan Super 8 MM.

"Hadirnya Jakarta Film Week ini adalah kabar yang menggembirakan karena dapat menambah semarak pertumbuhan industri perfilman Tanah Air dan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk terus mendukung dan mendorong pertumbuhan pengembangan dan kemajuan ekonomi kreatif Ibukota," kata dia.

Andhika berharap gelaran Jakarta Film Week dapat terus berjalan dari tahun ke tahun, sebagai wadah berkumpulnya para sineas dan penonton serta menjadi tempat untuk menemukan bakat-bakat baru di dunia perfilman Tanah Air.

Dia menilai, festival film bertaraf internasional itu telah memfasilitasi berbagai aspek yang ada di dalam industri film dan memberikan pengalaman menyeluruh, mulai dari tayangan film berkualitas hingga panel diskusi yang menghadirkan narasumber yang kompeten.

"Semoga dengan beragamnya acara di dalam festival ini dapat dinikmati oleh para sineas dan pencinta film dan dapat menjadi momentum kebangkitan industri perfilman di masa pandemi ini," kata Andhika.

Baca juga: Festival diharapkan bisa dorong ekosistem perfilman lokal

Jakarta FIlm Week
Festival film tersebut telah memutar 72 film dari 30 negara dan disaksikan lebih dari 2.500 penonton melalui 37 pemutaran yang diadakan di CGV Grand Indonesia dan XXI Metropole Jakarta. Selain itu, sebanyak 33 film juga ditayangkan secara daring melalui Vidio.com, demikian kata Director Jakarta Film Week Rina Damayanti.

Film-film yang diputar, kata dia, telah mewartakan beragam budaya, kisah, orisinalitas gagasan, hingga keunikan cara bertutur yang memberi makna dan pengalaman bagi para penonton.

Dia berharap gelaran Jakarta Film Week dapat berlangsung secara berkesinambungan dan menjadi ruang perjumpaan semua unsur ekosistem perfilman.

"Sehingga melahirkan kolaborasi-kolaborasi baru serta memperkuat jaringan bagi semua pelaku perfilman baik di Jakarta, nasional, lintas negara, lintas generasi, berdialog, bertukar gagasan, dan memunculkan inovasi baru di dunia sinema," ucap dia.

Dalam penutupan tersebut, turut diumumkan para pemenang penghargaan yang dibagi ke dalam empat kategori, yakni Global Feature Award, Global Short Award, Jakarta Film Fund Award, dan Direction Award.

Pemenang kategori Global Feature Award diraih film asal Perancis berjudul "Petite Maman" karya Celine Sciamma, sementara film Malaysia karya Gwai Lou berjudul "The Girls Are Allright" memenangi kategori Global Short Award.

Selanjutnya, pemenang kategori Jakarta Film Fund Award diraih film Indonesia berjudul "Ringroad" karya Andrew Kose. Adapun kategori Direction Award disabet oleh Film berjudul "Dari Hal Waktu" karya Agni Tirta.

Selain pemenang, terdapat pula penghargaan "special mention" untuk masing-masing kategori. Special mention kategori Global Feature Award diberikan kepada film Myanmar berjudul "Money Has Four Legs" karya Maung Sun.

Special mention untuk kategori Global Short Award diraih film "Diary of Cattle" karya sineas Tanah Air David Darmadi dan Lidia Afrilita. Film Indonesia lainnya berjudul "One Night in Chinatown karya William Adiguna memperoleh special mention untuk kategori Jakarta Fund Award.

Adapun special mention untuk kategori Direction Award diraih film besutan sineas dalam negeri Cornelia Sunny berjudul "Death Knot".

Hari terakhir festival Jakarta Film Week ditutup dengan pemutaran film  "Whether The Weather is Fine" karya sutradara asal Filipina Carlo Fransisco Manatad. 

Film tersebut merupakan karya kolaborasi enam negara, yaitu Filipina, Indonesia, Perancis, Jerman, Singapura, dan Qatar. 

Jakarta Film Week yang berlangsung pada 18-21 November 2021, digelar secara luring dan daring. Kegiatan festival secara luring diadakan di CGV, Cinema XXI, dan Hotel Ashley, sedangkan pemutaran film secara daring ditayangkan secara eksklusif di Vidio.com.


Baca juga: Jakarta Film Week soroti semangat sineas di masa pandemi

Baca juga: Disparekraf DKI: Jakarta Film Week dukung kebangkitan industri film

Baca juga: Road To Jakarta Film Week tayangkan 4 film tematik

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021