meminta KPK untuk ikut andil dalam pengawasan turnamen ini
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyebutkan panitia Formula E Jakarta mengagendakan beraudiensi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menghindari potensi korupsi terhadap penggunaan anggaran.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IMI, Ahmad Sahroni mengatakan panitia Formula E merupakan bentukan dari PT Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda), IMI, dan Formula E Operations (FEO) yang berkeinginan untuk menggandeng KPK.

Baca juga: Indonesia bangga helat tiga ajang balap ternama sekaligus

"Setelah panitia terbentuk untuk pelaksanaan, kami akan meminta pendampingan dari KPK dalam pelaksanaan Formula E," kata Sahroni saat jumpa pers terkait Formula E di Gedung Blackstone, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Menurut  Sahroni, KPK harus ikut andil dalam proses pelaksanaan Formula E Jakarta (Jakarta E-Prix) untuk menghindari upaya manuver politik dari pihak tertentu, karena ajang balap mobil listrik tingkat internasional tersebut tidak hanya untuk olahraga tapi upaya pencitraan Indonesia maupun Jakarta pada dunia.

"Karena itu kami dari panitia Formula E dan IMI akan berkonsultasi langsung dengan KPK dan meminta KPK untuk ikut andil dalam pengawasan turnamen ini. Hal ini diperlukan, untuk mengawasi langsung dan menghindari potensi penyalahgunaan uang negara dan menghindari politicking," ujar Sahroni yang merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem ini.

Sementara itu, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan ajang balap Formula E di Jakarta akan tetap digelar pada Juni 2022 mendatang, meski KPK melakukan pendampingan, namun balap mobil listrik tetap bisa digelar sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Silahkan hukum berjalan tapi acara ini karena sudah masuk ke tender event internasional, ini tetap harus berjalan," tutur Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI itu.

Dia meyakini, tidak ada masalah dengan turnamen Formula E ini karena telah dirancang sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: Presiden Jokowi yang putuskan lokasi sirkuit Formula E Jakarta

"Saya yakin dan percaya ini akan indah pada waktunya dan akan clear pada waktunya," ucapnya.

Sementara Co Founder Formula E Alberto Longo meyakini ajang balap dunia dilaksanakan secara transparan.

Longo mengaku pihak panitia juga telah melakukan penjajakan dengan sejumlah warga Jakarta.

"Kami secara transparan bertanya juga dengan orang-orang di Jakarta karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan di sini," katanya.

Dia menyatakan panitia akan berkolaborasi dengan semua pihak yang berwenang untuk menghindari adanya kesalahpahaman terkait Formula E.

"Kami tidak tahu hasil dari studi yang dilakukan, tetapi saya bisa yakinkan bahwa tidak ada sesuatu yang berjalan dengan salah," ujar Longo.

Baca juga: Jakpro: Lokasi Formula E tunggu keputusan FIA

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021