Keberadaan rumah tahfidz ini akan berdampak besar bagi perkembangan dan pendidikan anak-anak penerus bangsa
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong pertumbuhan rumah tahfidz di 17 kabupaten/kota untuk mengentaskan buta aksara Al Quran di daerah itu.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan pemprov sudah menjalankan Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz dalam dua tahun terakhir sehingga saat ini setidaknya ada 3.500 unit yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Sumsel.

“Target 3.500 rumah tahfidz sudah tercapai tinggal lagi pemerataannya,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam safari Jumat di Masjid Jamik Al-Muhajirin Komplek Pemda Palembang.

Baca juga: Pemprov Sumsel pertimbangkan peningkatan pembelajaran tatap muka

Dengan begitu, katanya, keberadaan masjid dan mushalla tidak hanya sebagai tempat untuk shalat semata, tapi juga menjadi sarana pendidikan.

Harapannya, menurut Herman, para generasi mendatang bukan saja cerdas dalam ilmu pengetahuan tapi memiliki pengetahuan di bidang agama untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan mereka.

"Keberadaan rumah tahfidz ini akan berdampak besar bagi perkembangan dan pendidikan anak-anak penerus bangsa,” kata dia.

Baca juga: Duta Besar Norwegia kunjungi petani sawit Musi Banyuasin Sumsel

Untuk mendukung Program Rumah Tahfidz ini, pemprov juga akan membantu pembangunan rumah marbot.

Peran rumah tahfidz sangat penting dalam menghilangkan buta aksara Alquran bagi generasi muda Sumsel.

Oleh karena itu, program ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Sumsel, seperti Masjid Jamik Al-Muhajirin yang
berhasil menelurkan anak-anak penghapal Al Quran.

Pengurus masjid tersebut secara swadaya membangun gedung rumah tahfidz.

Baca juga: BKSDA Sumsel sosialisasikan ketentuan koleksi satwa yang diawetkan

“Kami harapkan anak-anak ini nantinya menjadi para penghafal Al Quran yang merupakan bagian dari syiar Islam yang terus didengungkan,” kata dia.

Ketua Masjid Jamik Al Muhajirin H M Rohamsi Oktariadi mengatakan masjid ini memiliki gedung rumah tahfidz yang representatif yang dalam kurun waktu 6 bulan operasional telah berhasil mencetak 30 orang penghafal Al Quran  30 juz.

Harapannya dalam dalam beberapa tahun ke depan ada anak-anak jamaah masjid ini yang dapat menggantikan kami yang sudah sepuh ini untuk menjadi imam. Sehingga tidak terjadinya krisis imam masjid, kata dia.

Dalam kegiatan ini, Gubernur Sumsel, Herman Deru juga menyerahkan sertifikat hafalan 30 juz kepada santriwan/santriwati dan peletakan batu pertama pembangunan menara masjid.

Baca juga: Pemprov Sumsel siapkan aturan cegah lonjakan kasus COVID-19 akhir 2021

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021