Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi kreatif dengan Duta Besar Maroko Ouadia Benabdellah karena Indonesia-Maroko belum memiliki Nota Kesepahaman/MoU di sektor tersebut.

Sandiaga mengharapkan agar kerja sama dengan Maroko dapat mempererat hubungan bilateral antar-kedua negara, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara,” katanya ketika bertemu di Jakarta sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Sandiaga: Produk fesyen Makassar berpeluang tembus pasar internasional

Kolaborasi antar Indonesia-Maroko dinilai dapat mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas serta berkelanjutan.

Salah satu potensi kerja sama yang dibahas oleh kedua negara ini ialah membahas potensi kerja sama pada penyelenggaraan kegiatan (event) internasional.

Maroko merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi pariwisata terbesar untuk Indonesia, mulai dari kuantitas hingga pengeluaran keuangan (spending money). Tercatat, sebelum pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan Maroko ke Indonesia pada 2017 mencapai 11 ribu.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah menyampaikan bahwa wisatawan Maroko memiliki kesamaan dengan wisatawan Indonesia, yakni cenderung tinggal cukup lama di negara tujuan dan membeli produk ekonomi kreatif.

"Indonesia dan Maroko ini punya kesamaan saat berwisata, mereka datang stay yang cukup lama, lalu sama-sama senang membeli produk kerajinan tangan khas di negara tersebut, dan pulang dengan banyak koper untuk dibagi-bagikan ke kerabatnya," ujarnya.

Baca juga: Sandiaga apresiasi masyarakat Makassar dalam mengikuti vaksinasi

Lebih lanjut, Ouadia menyampaikan pada tahun 2019, kesenian Sahrawi Maroko hadir dalam pembukaan Pameran Internasional Kerajinan Kreatif 2019.

Ia mengharapkan nantinya Maroko bisa terlibat kembali dalam kegiatan internasional yang dimiliki Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Selain itu, diharapkan pula event internasional yang dimiliki oleh Maroko seperti Festival Rabat bisa dikerjasamakan dengan Indonesia.

Baca juga: Sandiaga Uno minta Hongaria dukung penyelenggaraan G20

Baca juga: Sandiaga: Banyak permintaan wisatawan India kunjungi RI akhir tahun


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021