Penyakit yang tadinya terkendali bisa bermunculan lagi
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan program Littleku (lengkapi imunisasi tidak lengkap anakku) dalam rangka mengejar cakupan vaksinasi anak yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

"Kalau imunisasi turun di bawah 60 persen saja, penyakit yang tadinya terkendali bisa bermunculan lagi," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat menyampaikan keterangan pers melalui Aplikasi Zoom di Jakarta, Senin.

Piprim mengatakan program Littleku diharapkan memberi masukan kepada IDAI perihal laporan rutin dari kasus penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti difteri, campak maupun rubela.

Ia mengatakan saat ini cakupan imunisasi dasar kepada anak menurun karena pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret 2020. Untuk itu diperlukan edukasi intensif kepada masyarakat.

"Selain itu, banyak dokter yang khawatir dengan program imunisasi kejar atau diberikan kepada anak yang terlambat atau peserta imunisasi yang baru sadar setelah jadwal terlewat," katanya.

Menurut ahli kesehatan jantung anak itu imunisasi dasar dan lanjutan juga penting untuk menjaga imunitas anak, khususnya untuk melindungi anak saat mereka beraktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Baca juga: IDAI anjurkan vaksin PCV diperluas hingga anak dengan komorbid

Baca juga: IDAI: Vaksin Sinovac sudah diuji bertahap untuk anak 6 sampai 11 tahun


Untuk mendukung program Littleku, kata Pimprim, seluruh pengurus cabang IDAI di daerah wajib memiliki akun media sosial untuk memberikan edukasi kepada anak dan orang tua perihal manfaat imunisasi.

Piprim mengatakan kehadiran program Littleku diharapkan dapat memperbarui secara rutin data penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

"Pengurus IDAI telah mengawali rapat rutin, termasuk penyampaian laporan seputar data kasus PD3I, cakupan vaksinasi, data imunisasi oleh dokter nonprogram dan data followers cabang," katanya.

Piprim menambahkan program Littleku selain dilengkapi dengan kampanye imunisasi via media sosial juga membuka layanan konsultasi tenaga media melalui sambungan telepon.

"Kami juga membuat hotline IDAI untuk support pertanyaan nakes. Kadang ada yang mau bertanya imunisasi, ini bisa lewat hotline PD3I," katanya.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional sampai dengan Oktober 2021, baru tercapai 56,5 persen dari target 78 persen populasi sasaran. Provinsi yang mendekati target di antaranya Bengkulu, Banten, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung.

Imunisasi dasar lengkap pada usia anak di antaranya Hepatitis B, BCG, Polio, DPT.

Baca juga: Rekomendasi IDAI soal vaksinasi COVID-19 untuk anak

Baca juga: IDAI ajak orang tua tak ragu vaksinasi COVID-19 untuk anak


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021