Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatat total akumulasi kredit yang telah direstrukturisasi perseroan sejak awal pandemi telah mencapai Rp241 triliun yang diberikan kepada 2,9 juta debitur, terutama UMKM.

"Program restrukturisasi itu secara keseluruhan saya katakan berhasil, karena rasio kesuksesannya lebih dari 96 persen sementara yang gagal atau tidak bisa direstrukturisasi sekitar empat persen sampai lima persen," tutur Direktur BRI Sunarso dalam Konferensi Pers UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, program restrukturisasi kredit BRI berhasil membuat UMKM tetap bertahan di tengah pandemi.

Di sisi lain, ia menilai UMKM harus terus didorong untuk bangkit kembali agar bisa meningkatkan omzet serta skala bisnisnya, sehingga sektor tersebut bisa naik kelas.

Dengan demikian, BRI menyelenggarakan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 yang akan diikuti 500 UMKM terpilih.

"Untuk UMKM bisa naik kelas ini tidak sembarangan, namun harus terstruktur dan tersistem, sehingga BRI di sana untuk hadir," tutur Sunarso.

Menurut Sunarso, UMKM memang menjadi sektor yang paling terpukul saat COVID-19 mulai melanda.

Dengan demikian, ia pun berterima kasih kepada pemerintah yang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempertahankan dan membangun daya tahan ekonomi.

Banyaknya stimulus tersebut pun berfokus kepada pemulihan sektor UMKM, seperti melalui belanja negara, investasi negara, program penjaminan UMKM, dan sebagainya.


Baca juga: BRI targetkan nilai bisnis BRILIANPRENEUR 2021 capai 65 juta dolar AS

Baca juga: Dirut BRI: UMKM berkontribusi perbaiki neraca pembayaran RI

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021