Jakarta (ANTARA) - Agregator diperlukan untuk memfasilitasi peningkatan ekspor kopi Indonesia ke Afrika Selatan, kata Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi.

Hal itu disampaikan Salman dalam webinar “Kopi: Potensi dan Tantangan ke Depan” di Jakarta, Rabu.

“Persoalannya adalah fasilitasi. Perlu fasilitasi dalam bentuk agregator pada level nasional kita untuk mengumpulkan berbagai jenis kopi dari para petani untuk kopi-kopi yang dibutuhkan atau diminati di berbagai jenis pasar di Afrika Selatan,” kata Salman.

Dia mengatakan kebanyakan pengimpor kopi dari Afsel bukan perusahaan besar, sehingga kebutuhan terhadap kopi tidak begitu banyak.

“Karena ini kopi specialty, jadi tidak bisa mengharapkan impor yang besar,” ujarnya.

Baca juga: Kompetisi kopi COE pertama Asia digelar oleh Indonesia

Salman menyebutkan nilai ekspor kopi Indonesia ke Afsel baru mencapai 1 juta dolar (sekitar Rp14,3 miliar) dalam setahun, masih di bawah Vietnam yang ekspor kopinya mencapai 3 juta dolar AS per tahun.

Selain itu, lanjut dia, sebagian besar impor kopi Afsel berasal dari Belanda.

Menurut dia, agregator dari pihak pemasok kopi di Afsel juga diperlukan.

“Perlu kita pikirkan bersama. Para pecinta kopi yang tertarik atau perusahaan-perusahaan yang tertarik dengan kopi-kopi Indonesia, mereka sepakat melakukan langkah bersama (membentuk) fasilitas tersebut,” katanya.

Ia menyakini upaya itu bisa meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Afsel.

Baca juga: KBRI perkenalkan keragaman kopi Indonesia, dorong ekspor ke Jepang

“Kami, KBRI di Johannesburg, akan senang sekali memfasilitasi atau 'mengagregat' para peminat kopi Indonesia di Afrika Selatan. Saya yakin asosiasi kopi Indonesia bisa membantu dalam proses sebagai agregator di tingkat nasional,” katanya.

Salman mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya mengadakan pameran kopi dan mendapatkan sambutan luar biasa dari para pecinta kopi di Afsel, termasuk dari kalangan perusahaan dan barista.

“Mereka kaget, kualitas kopi Indonesia betul-betul di luar perkiraan mereka,” katanya.

KBRI di Johannesburg memperkenalkan 12 produk kopi dalam pameran itu, di antaranya kopi Bali, Aceh, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Timur dan lainnya.

“Semua mendapat perhatian yang sangat bagus. Sudah ada beberapa yang follow up untuk mengimpor kopi Indonesia,” katanya.

Baca juga: Indonesia raih tiga kesepakatan dagang di World Specialty Coffee 2021
Baca juga: Dewan Kopi Indonesia tunjuk duta kopi 2021


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021