Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan berbagai tantangan dalam pengembangan ekonomi nasional masih harus dihadapi pemerintah, salah satunya terkait keluhan banyak pengusaha terkait proses perizinan yang berbelit-belit.

"Pengusaha masih sering mengeluh perizinan berbelit, ketidakpastian peraturan, ketersediaan infrastruktur dan pembebasan lahan," kata Wapres saat menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2021 di Bali, Sabtu.

Untuk mengatasi berbagai kendala di sektor ekonomi tersebut, Wapres mengatakan pemerintah terus melakukan perbaikan dan pembenahan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

Baca juga: Wapres: Pemerintah serius dorong kemajuan ekonomi syariah

"Bapak Presiden dalam banyak kesempatan mengingatkan agar daya saing ekonomi diperbaiki. Sedikit demi sedikit, hal ini sudah diperbaiki dan akan terus dibenahi," tambahnya.

Wapres juga mengatakan pemerintah masih memiliki tiga agenda ekonomi yang harus dikawal bersama, yakni daya saing ekonomi, transformasi ekonomi dan demokrasi ekonomi.

Transformasi ekonomi, lanjut Wapres, ialah lambang dari modernisasi ekonomi saat ini. Berbagai negara maju tidak hanya memproduksi bahan baku, melainkan mengembangkan ekonomi yang memiliki nilai tambah guna mencapai kesejahteraan, katanya.

Baca juga: Wapres harap masyarakat melek ekonomi dan keuangan syariah

"Kata kuncinya adalah keterampilan tenaga kerja, pemanfaatan teknologi, dan inovasi, karena tanpa inovasi, maka ekonomi akan mati," tegasnya.

Dalam acara tersebut, Wapres juga meminta agar Kadin selalu memberikan dukungan penuh upaya Pemerintah dalam meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja. Hal itu bertujuan untuk dapat segera mewujudkan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang terdampak pandemi COVID-19.

"Kadin diharapkan mendukung dan bekerja sama dengan Pemerintah dalam gerakan pemulihan ekonomi, khususnya untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja," ujar Wapres.

Baca juga: Wapres sebut pandemi jadi momentum stabilkan struktur ekonomi

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021