dapur umum belum didirikan menunggu pendataan
Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulsel bersama tim SAR Gabungan, BPBD  menempatkan personel di 16 titik guna mengevakuasi korban yang terdampak banjir di sejumlah wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sejak tadi malam, sampai hari ini Basarnas, SAR gabungan, BPBD, TNI Polri telah melakukan evakuasi korban, dimana ada 16 titik banjir, dan ini luar biasa sekali ketinggian air hingga 1,5 meter, " kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi di lokasi banjir di BTP Makassar, Selasa.

Sejauh ini, sejumlah personel gabungan telah melaksanakan evakuasi kepada korban di sejumlah wilayah yang terendam air untuk diungsikan ke tempat lebih aman.

"Kita berharap hujan segera reda dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Kami berupaya memberikan pelayanan semaksimal mungkin agar masyarakat bisa tertolong," kata Djunaidi menambahkan.

Ditanyakan berapa jumlah korban warga terdampak banjir, kata dia, sementara didata tim dari gabungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Tim Basarnas Sulsel mengevakuasi warga terdampak banjir di Kompleks Bumi Permata Hijau (BTP) dalam 3, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). FOTO/HO- Basarnas Sulsel.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Siaga dan Kebencanaan BPBD Sulsel Andi Wahid mengatakan saat ini tim telah turun ke lokasi banjir dan ikut membantu mengevakuasi warga yang terjebak di rumahnya saat ketinggian air naik antara 1 meter hingga 1,5 meter.

"Saat ini kami masih di lapangan. Ini sementara membantu evakuasi warga di Paccerakkang," tutur Wahid.

Untuk jumlah korban terdampak, kata dia, belum ada data resmi yang masuk, karena masih proses pendataan. Selain itu peralatan telah diturunkan membantu evakuasi para korban.

"Saat ini dapur umum belum didirikan di lokasi ini, karena masih proses pendataan. Difokuskan sekarang evakuasi. Khusus BPBD Provinsi ada tiga perahu karet kami turunkan di Pacerakkang Kodam 3, Kompleks Swadaya, dan BTP (Bumi Permata Hijau), " sebutnya.

Dari informasi diterima, tercatat ada tiga Kecamatan yang mengalami dampak terparah seperti di Paccerakkang, Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya, BTP Dalam, Kecamatan Tamalanrea, serta Swadaya dan Perumnas Antang Blok 8 dan 10, Kecamatan Manggala.

Genangan air juga terdapat di Kecamatan Panakukkang, Kecamatan Tallo, Ujungtanah, dan Kecamatan Rappocini. Saat ini hujan mulai reda dan ketinggian air genangan mulai surut secara perlahan.

Sebelumnya, BMKG telah prediksi cuaca ekstrim hujan lebat disertai angin kencang masih akan berlangsung hingga, Rabu (7/12). BBMKG Wilayah IV Makassar juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulsel sejak 5-7 Desember 2021.
Baca juga: Basarnas Sulsel kerahkan tim untuk evakuasi warga terdampak banjir
Baca juga: Wali kota pantau sejumlah wilayah langganan banjir
Baca juga: Tiga kecamatan di Kabupaten Soppeng dilanda banjir

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021