BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi fan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi adanya bencana hidrometeorologi dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi di daerah setempat.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Sugeng Widarko melalui rilis BMKG Sultra di Kendari, Kamis mengatakan, pihaknya memprediksi sebagai daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara berpotensi akan mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa hair ke depan.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," katanya.

Dia menyampaikan bahwa hari ini terdapat empat daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem di antaranya Kabupaten Wakatobi, Buton, Buton Selatan, dan Kota Baubau.

Selanjutnya pada 10 Desember cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Buton, Buton Selatan dan Kota Baubau.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau pergerakan angin dari barat yaitu Monsoon Barat dari laut Jawa memasuki Perairan Baubau hingga Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara dengan kecepatan angin lebih besar dari 20 knot.

Kondisi itu terjadi akibat massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara sampai lapisan 700 mb mencapi 70 - 90 persen, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Tenggara.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sulawesi Tenggara memprakirakan potensi cuaca ekstrem, cura hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi," katanya.

Masyarakat diminta  agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik, demikian Sugeng Widarko.

Baca juga: BMKG: Waspadai tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Baubau

Baca juga: BMKG Kendari keluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat

Baca juga: Nelayan di Sultra diimbau BMKG waspadai cuaca ekstrem sebelum melaut

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021