Program Menara Vokasi menjadi upaya dalam menciptakan SDM lokal yang memiliki kompetensi, menguasai kemajuan teknologi
Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengapresiasi Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek  dan Politeknik eLBajo Commodus yang memprakarsai pelaksanaan Program Menara Vokasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Program Menara Vokasi menjadi upaya dalam menciptakan SDM lokal yang memiliki kompetensi, menguasai kemajuan teknologi, kreatif dan inovatif melalui kemitraan yang solid antar pemangku kepentingan di daerah," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Manggarai Barat Sabtu.

Dalam kegiatan Gebyar Menara Vokasi yang diselenggarakan pada Kamis (9/12), Edi Endi melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martinus Ban menyampaikan bahwa pembentukan akselerator daerah yang menjadi agenda utama dari Program Menara Vokasi sejalan dengan agenda kerja Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat yaitu mendorong kekuatan dan kemampuan sumber daya lokal dalam pembangunan ekonomi.

Baca juga: Kemendikbudristek kembangkan kurikulum baru untuk SMK

Dia menyebut tantangan di tengah kemajuan pariwisata bukan lagi tentang partisipasi sekolah SMA/SMK, tapi bagaimana SDM lokal yang sudah sekolah menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di Manggarai Barat.

Edi berharap keberadaan pendidikan vokasi mampu mengatasi problem kualitas SDM termasuk penyerapan tenaga kerja di pasar kerja lokal saat ini.

Selain itu, dalam mengembangkan pendidikan vokasi, satuan pendidikan vokasi seperti perguruan tinggi vokasi dan SMK diarahkan pada penggunaan potensi sumber daya alam, termasuk jenis industri berbasis potensi lokal.

Selain itu, dia berharap kegiatan itu dapat mengurai kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja yang meliputi empat dimensi, yaitu kompetensi, kualitas, komunikasi, dan kerja sama.

Baca juga: Luhut minta Bangga Buatan Indonesia masuk kurikulum pendidikan

"Pendidikan vokasi tidak boleh berdiri sendiri, tetapi sinergi antara penghasil SDM dan penggunanya, yakni dunia usaha dunia industri (DUDI), dan masyarakat harus memiliki hubungan yang harmonis, saling membutuhkan, dan melengkapi," tandas Edi dalam sambutannya.

Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur Politeknik eLBajo Commodus Andy Iwaniswanto mengungkapkan Program Menara Vokasi mengandung konsep kemitraan pentahelix, yakni melibatkan pemangku kepentingan dari unsur satuan pendidikan vokasi, pemerintah daerah, DUDI, asosiasi, serta media massa.

Berdasarkan pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan bersama unsur-unsur tersebut, Politeknik eLBajo Commodus selaku pengampu Program Menara Vokasi mampu memfasilitasi terjalinnya 43 nota kesepahaman dan 50 perjanjian kerja sama antara satuan pendidikan vokasi, DUDI, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Pembelajaran berbasis proyek belum libatkan industri

Jumlah pemangku kepentingan yang terlibat di Menara Vokasi Labuan Bajo sendiri sebanyak 7 satuan pendidikan vokasi, 21 DUDI, 11 lembaga pemerintah, 8 asosiasi, dan 5 media massa.

Adapun Gebyar Menara Vokasi yang merupakan puncak acara diisi dengan bursa kerja yang baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Manggarai Barat dari tanggal 7-9 Desember 2021 di Kampus Politeknik eLBajo Commodus.

Hingga hari ketiga, tercatat 479 orang pencari kerja yang melakukan wawancara di industri mitra-mitra yang terlibat.

"Semoga ini menjadi awal yang baik menghasilkan tenaga kerja berkualitas di masa depan, khususnya bagi daerah Labuan Bajo dan sektor pariwisatanya," tutup Andy.

Baca juga: Produk satuan pendidikan vokasi dipromosikan melalui Garuda Shop

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021