Jakarta (ANTARA) - Raksasa mobil China BYD baru-baru ini bekerja sama dengan produsen bus Inggris Alexander Dennis (ADL) untuk memulai produksi bus listrik.

Perusahaan patungan tersebut kini telah mengumumkan bahwa gelombang pertama bus yang dikenal sebagai bus listrik ultra-panjang murni BYD ADL Enviro200EV XLB telah sepenuhnya dirakit secara lokal di Selandia Baru.

Dikutip Gizmochina, Sabtu, bus diserahkan ke operator bus Selandia Baru Howick & Eastern Transdev untuk operasi dalam waktu dekat

Bus listrik ultra-panjang murni BYD ADL Enviro200EV XLB menggabungkan teknologi baterai lithium besi fosfat BYD, teknologi sasis, serta teknologi kustomisasi mobil penumpang profesional ADL dan Kiwi Bus Builders. Selain sasis, semua komponen lain yang dipasang di bus dikatakan dipasok oleh BYD.

Bus listrik memiliki panjang 12,6 meter, cukup untuk menampung hingga 75 penumpang. Bus itu juga dilengkapi dengan daya jelajah baterai hingga 300 kilometer.

Manajer umum Kiwi Bus Builders mengungkapkan kekaguman perusahaan karena dapat menyelesaikan perakitan kendaraan listrik.

Saat ini, BYD telah mendapatkan pelanggan di banyak negara termasuk Jepang, Korea Selatan, Singapura, Australia, India, dan beberapa negara lainnya di kawasan Asia-Pasifik.

Secara global, bisnis BYD telah menyebar ke lebih dari 300 kota di lebih dari 50 negara dan wilayah.

Baca juga: BYD umumkan pengiriman 50.000 bus listrik secara global

Baca juga: Tiga provinsi siap pakai bus listrik Bakrie-BYD

Baca juga: Bus listrik China diterima Eropa
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021