Nunukan (ANTARA) - Sebanyak 540 anak TKI di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan di sekolah yang berada di ladang-ladang perkebunan kelapa sawit atau Community Learning Center (CLC) di Sabah, Malaysia, mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan tingkat menengah pada sejumlah sekolah di Indonesia.

Hal ini dikemukakan Kepala SIKK Sabah Dadang Hermawan melalui sambungan telepon, pada Rabu, terkait proses belajar mengajar (PBM) di sekolahnya selama pandemi COVID-19.

Ia mengungkapkan, meskipun pandemi COVID-19, PBM bagi anak-anak TKI tetap berjalan dengan baik dan lancar dengan menggunakan luring. Kemudian, program beasiswa dari Pemerintah Indonesia kepada anak-anak TKI di Sabah tetap berjalan dengan, meskipun program melanjutkan sekolah sempat tertunda.

Oleh karena itu, untuk program beasiswa pendidikan bagi anak-anak TKI tahun ajaran 2020 dan 2021 baru dapat diberangkatkan ke Indonesia pada 18-19 Desember 2021 sebanyak 28 orang pada gelombang pertama.

Baca juga: 243 anak TKI sekolah di Indonesia tiba di Nunukan

Baca juga: Sekolah anak TKI di Sabah mulai dibuka


Padahal, sebanyak 540 anak TKI mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia.

Dia berharap penantian anak-anak selama hampir satu semester ini untuk pulang ke Indonesia melanjutkan pendidikan menjadi pecutan semangat agar lebih rajin dalam belajar.

"Bersyukurlah dan manfaatkan kesempatan ini dengan baik, Bapak yakin mutiara-mutiara bangsa dari Sabah, Malaysia, akan terus berkilau dibuktikan dengan prestasi membanggakan kalian di masa depan,” ujar Dadang.

Pemberangkatan gelombang berikutnya bagi anak-anak TKI yang tersisa sebanyak 512 orang yang mendapatkan beasiswa tahun ajaran 2021.

Setiap tahunnya, diselenggarakan program repatriasi pendidikan bagi anak PMI yang merupakan peserta didik SIKK dan CLC di Sabah-Malaysia untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia ke jenjang SMP dan SMA melalui skema Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Kemdikbudristek RI, Pemerintah Provinsi dan yayasan.

Menurut Dadang, beasiswa ADEM atau yang biasa dikenal dengan “Beasiswa Repatriasi Pendidikan” ini diperuntukkan bagi lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan SMA di Indonesia.

Selain Beasiswa ADEM, SIKK juga mengorganisasikan repatriasi siswa dengan dukungan Pemprov Sulawesi Selatan dan beasiswa yayasan. 

"Dengan kepulangan tahap pertama ini, dari 540 calon penerima beasiswa tercatat tinggal 512 anak lagi penerima beasiswa program repatriasi pendidikan tahun 2021 yang masih proses dokumen untuk menyusul pada pemberangkatan berikutnya ke tanah air," ucap kepala SIKK Sabah ini.*

Baca juga: Sekolah anak TKI di Sabah peringati HUT RI

Baca juga: Malaysia "lockdwon", KJRI Kota Kinabalu liburkan anak TKI di Sabah

Pewarta: Rusman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021