Penerapan BCMS sendiri merupakan bukti kesungguhan Askrindo dalam mengelola risiko dan upaya menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan.
Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berhasil memperoleh sertifikasi Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301: 2019 versi terbaru untuk meningkatkan resiliensi operasional dan bisnis perusahaan.

Sertifikasi tersebut didapatkan anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) itu setelah melalui proses audit surveillance dari British Standards Institution (BSI) dengan masa berlaku sampai tiga tahun ke depan.

Direktur Kepatuhan, SDM, dan Manajemen Risiko Askrindo Kun Wahyu Wardana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan pada 2019, Askrindo memperoleh sertifikasi ISO 22301:2012 dan pada 2021 PT Askrindo berhasil melalui proses transisi ke versi terbaru yakni ISO 22301:2019 dengan hasil yang sangat baik.

Baca juga: Askrindo raih IT Maturity Level dan ISO 27001

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak terdapat temuan major dan minor pada persyaratan yang telah dipersyaratkan. Hasil ini membuat PT Askrindo dapat memperpanjang sertifikasi ISO 22301 ke versi 2019 di tahun 2022. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen, dukungan, kerja sama, dan koordinasi dari seluruh pihak terkait, mulai dari manajemen puncak hingga seluruh unit kerja perusahaan," katanya.

Penerapan BCMS sendiri merupakan bukti kesungguhan Askrindo dalam mengelola risiko dan upaya menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan.

Dengan penerapan BCMS, diharapkan akan memperkuat dan mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi disrupsi dan tetap bertahan pascadisrupsi terjadi.

Baca juga: Askrindo dan RNI sepakati perjanjian penyaluran program PUMK

Manfaat tersebut antara lain meningkatkan ketahanan perusahaan, melindungi aset perusahaan, meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan kepastian pencapaian sasaran perusahaan dan yang tidak kalah pentingnya membudayakan peningkatan berkelanjutan pada perusahaan.

Bencana yang sempat terjadi beberapa waktu lalu seperti letusan Gunung Semeru, gempa bumi atau banjir bandang sekali lagi menjadi peringatan akan potensi dari bencana yang berdampak pada operasional perusahaan.

Oleh karena itu, penerapan BCMS diharapkan dapat meningkatkan risiliensi Askrindo terhadap bencana yang tidak hanya disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster), oleh ulah manusia (man-made disaster) maupun pandemi yang masih belum berakhir.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021