Jakarta (ANTARA) - Negara bagian Washington, Amerika Serikat, mewajibkan penjual rumah memberikan informasi soal ketersediaan internet dari properti yang mereka taruh di iklan.

Mulai tahun ini, dikutip dari Cnet, akan ada pertanyaan apakah rumah tersebut memiliki koneksi internet. Penjual rumah juga diminta mengisi informasi penyedia layanan internet apa yang mereka gunakan.

Regulasi terbaru mewajibkan kedua informasi tersebut, namun, tidak termasuk berapa kecepatan dan kualitas jaringan.

Ketersediaan internet menjadi hal yang wajib ada sejak pandemi virus corona hampir dua tahun belakangan ini.

Federal Communication Commissions memperkirakan ada lebih dari 14 juta orang Amerika yang tidak mendapat kecepatan dasar internet broadband. Sementara itu, data dari pelacak layanan internet BroadbandNow memperkirakan jumlahnya sekitar 42 juta.

Pemerintah Amerika Serikat menggelontorkan 65 miliar dolar untuk memperluas akses internet broadband.

Dana tersebut merupakan bagian dari 1,2 triliun dolar dari Undang-Undang Infrastruktur Investasi dan Pekerjaan.

Baca juga: Kominfo jalankan tiga strategi untuk penanganan konten negatif

Baca juga: China bersih-bersih internet dari hoaks dan akun palsu

Baca juga: Smartfren tingkatkan kapasitas jaringan jelang Natal

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022