Mahasiswa harus bisa berkembang, memiliki inovasi dan siap bersaing. Begitu juga dengan dosen harus terus mengasah kemampuan mengajarnya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengharapkan mahasiswa jurusan pertanian terus melakukan inovasi di bidang pangan agar pertanian Indonesia bisa bersaing dan menguasai pasar dunia.

"Yang paling pertama harus kita perbaiki adalah kemampuan kita dalam melakukan apapun fungsi dan peranan kita. Mahasiswa harus bisa berkembang, memiliki inovasi dan siap bersaing. Begitu juga dengan dosen harus terus mengasah kemampuan mengajarnya," kata Mentan Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Mentan mendorong mahasiswa untuk melakukan langkah cepat dalam membuat inovasi baru yang bermanfaat bagi kemajuan sektor pertanian Indonesia. Mahasiswa, kata dia, harus bisa beradaptasi dan menghadapi segala macam tantangan yang kini semakin berkembang pesat.

Mentan Syahrul yang memberikan kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Sulawesi Selatan berharap lulusan perguruan tinggi tersebut menjadi SDM unggul dan mampu membawa komoditas pertanian Indonesia semakin menguasai pasar dunia. Dia berpendapat Indonesia merupakan negara subur yang bisa menghasilkan produksi pertanian berskala besar.

"Saya berharap pendidikan yang dilakukan Polbangtan Gowa dalam berbagai rumpun ilmu terapan dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang mendukung pembangunan pertanian di Indonesia dan menguasai pasar dunia," katanya.

Mentan berharap agar Polbangtan Gowa terus melaksanakan topoksi Tridharma Perguruan Tinggi dalam melakukan pengawalan dan pendampingan program utama Kementan seperti peningkatan ekspor, peningkatan kesejahteraan petani, dan penumbuhan wirausaha baru di bidang pertanian.

"Oleh karena itu kami mengharapkan agar Polbangtan Gowa bekerja keras dalam melahirkan petani milenial yang maju, mandiri dan modern," jelas Mentan.

Direktur Polbangtan Gowa Syaifuddin menyampaikan pihaknya saat ini terus melakukan perbaikan secara terstruktur mulai dari pelayanan pendidikan sampai metode pembelajaran.

"Alhamdullilah kegiatan pembinaan di kami lebih banyak praktek daripada teori. kemudian kegiatan selanjutnya kami menyempurnakan program pendidikan berkelanjutan. Kami memperbaiki kualitas dosen. Mereka kami sekolahkan untuk bisa memberikan ilmu yang baik kepada mahasiswa. Dan kami siap melaksanakan semua program dan rancangan yang disusun kementan," katanya.

Baca juga: Mentan: Inovasi dan teknologi pertanian kunci antisipasi La Nina
Baca juga: Kementan catat royalti hasil inovasi pertanian capai Rp4,6 miliar
Baca juga: Balitbangtan hasilkan inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022