laporan fiskal Indonesia yang memuaskan dan langkah-langkah untuk menambah rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan memperkuat Indonesia dibandingkan negara lain di Asia
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao mengatakan optimis perekonomian Indonesia akan melanjutkan tren pertumbuhan di 2022, dengan tiga pemicu utama.

"Pertama, Indonesia akan berhasil memberikan dosis vaksin penuh kepada 99 persen dari total populasi dewasa pada Maret 2022," kata Radhika dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Capaian vaksinasi yang tinggi akan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Selanjutnya, Indonesia pun menawarkan lebih banyak investasi untuk hilirisasi komoditas serta mengakselerasi digitalisasi.

“Ketiga, laporan fiskal Indonesia yang memuaskan dan langkah-langkah untuk menambah rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan memperkuat Indonesia dibandingkan negara lain di Asia," imbuhnya.

Radhika menambahkan bahwa program vaksinasi merupakan salah satu kunci dari keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia. Dengan pelaksanaan program vaksinasi secara masif dan terstruktur, mobilitas masyarakat akan meningkat dan hal ini memicu aktivitas perekonomian untuk mulai berjalan kembali.

“Jika dapat terus dipertahankan, ekspektasi pemulihan ekonomi, serta pergerakan komponen lain seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga ekspor dan impor dapat berjalan sesuai harapan,” kata Radhika.

Bank DBS Indonesia terus mendukung berbagai upaya pemerintah untuk menanggulangi COVID-19 dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan berpartisipasi dalam berbagai upaya kolektif untuk meringankan beban masyarakat yang paling terdampak pandemi.

Selain itu, untuk mendukung program inklusi keuangan dan digitalisasi perbankan, Bank DBS juga berpartisipasi dengan menjadi satu dari 22 institusi perbankan yang akan menerapkan sistem pembayaran BI-FAST tahap pertama.

Bank DBS Indonesia menerapkan biaya transfer pembayaran BI-FAST sebesar Rp2.500 sejak Desember 2021. Melalui program ini, nasabah korporasi dapat mentransfer dana hingga Rp250 juta secara real time dan hanya akan dibebani dana transfer sebesar Rp2.500 per transfer.

"Pada tahap selanjutnya, Bank DBS Indonesia akan berfokus pada transfer kredit individual dan akan melayani transfer debit, bulk credit dan request for payment mulai 2022 seiring dengan persiapan yang dilakukan oleh Bank Indonesia," ucap Radhika.

Baca juga: CORE: Pertumbuhan ekonomi positif berpotensi lanjut di kuartal I-2022
Baca juga: Gubernur BI: Prospek pemulihan ekonomi 2022 lebih baik
Baca juga: Mandiri Sekuritas proyeksikan ekonomi 2022 tumbuh 5,17 persen

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022