Beijing (ANTARA News) - Pengguna Internet di Shengzen, China selatan, kini memiliki pengingat tetap bahwa pihak berwenang mengamati mereka ketika kartun online berupa gambar polisi muncul di layar monitor untuk memperingatkan mereka agar tak mengakses situs terlarang atau membahas topik sensitif, media pemerintah menyatakan Rabu. Divisi Pengamatan Internet Biro Keamanan Umum Shenzhen bulan ini meluncurkan kartun polisi pria dan wanita, yang dirancang untuk muncul bila seseorang membuka sebuah situs web atau memasuki chatroom, kata koran Harian China, seperti dilansir DPA. Polisi dunia maya itu bertugas sebagai "pengingat populasi online agar sadar diri untuk menggunakan internet secara aman dan sehat, dan mengatur sendiri tindak-tanduk mereka di dunia online," tulis koran itu, mengutip seorang pejabat Divisi Pengamatan Internet. "Masyarakat online adalah arena publik," kata pejabat itu, yang menyebut namanya hanya dengan nama belakang, Chen. "Karena itu mengirimkan meterial yang tak pantas sekehendak hati dilarang karena pemuatan secara bebas itu dapat memicu gangguan sosial." Enam perwira polisi menangani dua citra virtual mereka, yang memiliki fungsi interaktif untuk menanggapi pertanyaan para pengguna Internet dan memberikan informasi hukum, kata Harian China. Pada akhir 2005, di China terdapat 111 juta pengguna Internet, atau mengalami kenaikan sebanyak 17 juta orang dari tahun lalu, demikian menurut perkiraan Pusat Informasi Jaringan Internet China. Pemerintah China dengan seksama mengontrol Internet, dengan menghalangi ratusan situs web asing yang mengadung muatan politik atau lainnya yang dianggapnya sensitif. China telah memenjarakan beberapa pembangkang dan lainnya karena mengirim atau memposkan komentar online yang dianggapnya aecara terang-terangan atau terselubung mengeritik pemerintah atau mengungkapkan "rahasia negara." (*)

Copyright © ANTARA 2006