Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai komitmen pimpinan DPR RI untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) sebagai usul inisiatif DPR pada pekan depan harus terus dikawal.

Hal itu, menurut dia, agar kehadiran undang-undang yang memberi kepastian hukum dan melindungi korban tindak kekerasan seksual bisa segera terwujud.

"Saya mengapresiasi pernyataan Ketua DPR RI untuk mengesahkan RUU TPKS sebagai RUU inisiatif DPR pada pekan depan. Setidaknya, sementara ini ada kepastian dalam perjalanan panjang proses pembahasan RUU TPKS ini," kata Lestari Moerdijat usai menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Baca juga: MPR: Utamakan kepentingan bangsa dalam percepatan pembahasan RUU TPKS

Lestari meminta semua pihak untuk mengawal komitmen pimpinan DPR agar kehadiran UU TPKS bisa segera direalisasikan setelah perjalanan panjang pengajuan RUU itu sejak tahun 2012.

Dia sangat berharap komitmen kuat pimpinan DPR terhadap kehadiran RUU TPKS yang ditujukan pada proses pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan RUU Masyarakat Hukum Adat (RUU MHA).

"Sejumlah pekerjaan rumah lainnya, seperti penuntasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Masyarakat Hukum Adat harus segera direalisasikan karena ketiga RUU tersebut sejatinya memiliki semangat sama untuk menghadirkan negara dalam pemenuhan hak-hak dasar setiap warga negaranya," ujar dia.

Baca juga: MPR: Desakan percepatan bahas RUU TPKS jangan abaikan kepastian hukum
Baca juga: Wakil Ketua MPR desak Pimpinan DPR bawa RUU TPKS ke Rapat Paripurna


Dia berharap pada masa sidang tahun 2022, kinerja DPR RI dalam proses legislasi dapat terus ditingkatkan sehingga sejumlah pekerjaan rumah yang menumpuk dapat segera diselesaikan.

Menurut Lestari, semangat para anggota parlemen untuk mewujudkan bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi melalui upaya merealisasikan undang-undang yang melindungi hak asasi manusia dan mencerdaskan kehidupan bangsa harus terus dijaga.

"Karena persaingan antarbangsa di dunia saat ini akan sangat bergantung pada kualitas dan karakter sumber daya manusia yang dimilikinya," katanya.

Dia berharap seluruh anak bangsa melalui perannya masing-masing mampu mewujudkan bangsa Indonesia yang berkarakter dan berdaya saing di masa datang.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022