Jakarta (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan tambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta, mencapai 478 orang hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.
 
 
 
Data Satgas COVID-19 yang diterima dari Jakarta, Kamis mencatat tambahan kasus COVID-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 89 orang, Banten 54 orang, Bali 26 orang, dan Jawa Timur 23 orang.
 
 
 
Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional COVID-19 mencapai 793 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 hingga kini berjumlah 4.268.890 orang.
 
 
 
Sementara itu tercatat, pasien sembuh COVID-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 294 orang, Banten 15 orang, Jawa Timur 12 orang, Jawa Barat 11 orang dan Nusa Tenggara Timur 10 orang.

 
 
Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 385 orang, sehingga total mencapai 4.117.347 orang.

 
 
Sementara tambahan kasus meninggal tercatat lima orang, yakni di Provinsi Jawa Tengah dua orang, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah, masing-masing satu orang, sehingga total mencapai 144.155 jiwa.

 
 
Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri kini sebanyak 7.388 kasus aktif, naik 403 orang dibandingkan dengan Rabu (12/1).
 
 
 
Selain itu terdapat pula 5.405 orang yang masuk dalam kategori suspek.
 
 
 
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 278.266 spesimen dari 195.527 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

 
 
Tingkat positif spesimen harian adalah 0,41 persen dan untuk tingkat positif orang harian adalah 0,41 persen.

 
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan puncak kasus Omicron akan terjadi pada awal Februari 2022.

 
 
Hal itu berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, di mana varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta.
 
 
 
"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022